PARAGRAF ATAU ALINEA ( LANJUTAN )
Disusun
untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia
Dosen
Pengampu: Dwi Viora, M.Pd
Disusun Oleh :
1. Handika
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T, atas
segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan
Tugas Makalah yang berjudul “ PARAGRAF ATAU
ALINEA ( LANJUTAN ) “ pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan
diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak
jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar
Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman
kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari
berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam
pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan
besar dalam pembuatan makalah ini.
Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan
kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya
sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Bangkinang, November 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar……………………………………………………………………
Daftar
Isi………………………………………………………………………….
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………..
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf/Alinea…………………………………………………..
B. Syarat-syarat Paragraf………………………………………………………..
C. Pengembangan Paragraf……………………………………………………...
D. Jenis Paragraf………………………………………………………………...
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………….
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Umumnya
kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka
sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang
disampaikan oleh penulis dalam karangan.
Paragraf
atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi
paragraph, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan
berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan
tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling
berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam
kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu
kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud
alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya ssudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boeh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan alinea atau paragraf ?
2. Apa jenis-jenis paragraf ?
3. Apa syarat sebuah paragraf ?
4.
Apa saja pengembangan paragraf ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengertian alinea.
3. Untuk mengetahui jenis alinea.
4. Untuk mengetahui syarat sebuah paragraf.
5. Untuk mengetahui bagian-bagian penting dalam sebuah
paragraf.
6. Untuk mengetahui fungsi paragraf.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Paragraf atau Alinea
Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk
bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraph, yang perlu diperhatikan adalah
kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh kalimat
dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal
paragraph.
Dalam kenyataannya kadang-kadang kita
menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang
dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau
dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah.
Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang
komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya ssudah memasuki kawasan
wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boeh saja hanya terdiri dari
satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi
seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B.
Syarat
Paragraf
Paragraf yang efektif harus memenuhi
dua syarat ,yaitu adanya kesatuan dan kepaduan.
1) Kesatuan paragraf
Sebuah paragraf dikatakan mempunyai
kesatuan jika seluruh kalimat dalam paragraf hanya membicarakan satu ide pokok
,satu topik / masalah. Jika dalam sebuah paragraf terdapat kalimat yang
menyimpang dari masalah yang sedang di bicarakan, berarti dalam paragraf itu
terdapat lebih dari satu ide atau masalah.
2) Kepaduan paragraf
Seperti halnya kalimat efektif ,
dalam paragraph ini juga dikenal istilah kepaduan atau koherensi. Kepaduan
paragraf akan terwujud jika aliran kalimat berjalan mulus dan lancer serta
logis. Untuk itu, cara repetisi, jasa kata ganti dan kata sambung, serta frasa
penghubung dapat dimanfaatkan. Selengkapnya mengenai syarat paragraf.
C.
Pengembangan
Paragraf
Pengembangan paragraf sangat
berkaitan erat dengan posisi kalimat topic karena kalimat topiklah yang
mengandung inti permasalahan atau ide utama paragraf. Pengembangan paragraph
deduktif, misalnya, yang menempatkan ide/gagasan utama pada awal paragraf,
pasti berbeda dengan pengembangan paragraf induktif yang merupakan kebalikan
dari paragraf deduktif. Demikian juga dengan tipe paragraf yang lainnya.
Selain kalimat topik, pengembangan
paragraf berhubungan pula dengan fungsi paragraf yang akan dikembangkan:
sebagai paragraf pembuka, paragraf pengembang, atau paragraf penutup. Fungsi
tersebut akan mempengaruhi pemilihan metode pengembangan karena misi ketiga paragraf
tersebut dalam karangan saling berbeda .
Metode pengembangan paragraph akan bergantung pada sifat informasi
yang akan disampaikan,yaitu: persuasive, argumentatif, naratif, deskriptif, dan
eksposisi. Metode tersebut sudah pasti digunakan untuk mengembangkan alinea
argumentatif, misalnya akan berbeda dengan naratif.
Setelah mempertimbangkan factor
tersebut barulah kita memilih salah satu metode pengembangan paragraf yang
dianggap paling tepat dan efektif. Diantara banyak metode pengembangan paragraf
yang terdapat di dalam buku – buku komposisi, disini diangkat enam metode yang
umum dipakai untuk mengembangkan alinea dalam penulisan karangan. Metode yang
dimaksud adalah : metode definisi, metode contoh, metode sebab-akibat, metode
umum khusus, dan metode klasifikasi.
Didalam mengarang, keenam metode
pengembangan paragraf tersebut dapat dipakai silih berganti sesuai dengan
keperluan mengarang si penulisnya.
1) Metode Definisi
Yang dimaksud dengan definisi adalah
usaha penulis untuk menerangkan pengertian/konsepistilah tertentu. Untuk dapat
merumuskan definisi yang jelas, penulis hendaknya memperhatikan klasifikasi
konsep dan penentuan cirri khas konsep tersebut. Satu hal yang perlu diingat
dalam membuat definisi, kita tidak boleh mengulang kata atau istilah yang kita
definisikan di dalam teks definisi itu
2) Metode Proses
Sebuah paragraf dikatakan memakai
metode proses apabila isi alinea menguraikan suatu proses. Proses ini merupakan
suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan
sesuatu. Bila urutan atau tahap – tahap kejadian berlangsung dalam waktu yang
berbeda, penulis harus menyusunnya secara runtut (kronologis). Banyak sekali
peristiwa atau kejadian yang prosesnya berbeda satu sama lainnya. Proses kerja
suatu mesin , misalnya, tentu berbeda sangat jauh dengan proses peristiwa
sejarah.
3) Metode Contoh
Dalam karangan ilmiah, contoh dan
ilustrsi selalu ditampilkan. Contoh-contoh terurai, lebih-lebih yang memerlukan
penjelasan rinci tentu harus disusun berbentuk paragraf.
4) Metode Sebab-Akibat
Metode sebab-akibat atau
akibat-sebab (kausalitas) dipakai untuk menerangkan suatu kejadian dan akibat
yang ditimbulkannya, atau sebaliknya. Factor yang terpenting dalam metode
kausalitas ini adalah kejelasan dan kelogisan. Artinya, hubungan kejadian dan
penyebabnya harus terungkap jelas dan informasinya sesuai dengan jalan pikiran
manusia. Metode kausalitas atau sebab-akibat umumnya tampil di tengah karangan
yang berisi pembahasan atau analisis. Sifat paragrafnya argumentative murni
atau dikombinasikan dengan deskriptif ata eksposisi.
5) Metode Umum-Khusus
Metode umum-khusnya dan khusus-umum
paling banyak dipakai untuk mengembangkan gagasan paragraf agar tampak teratur.
Bagi penulis pemula, belajar menyusun paragraf dengan metode ini adalah yang
paling disarankan. Pertimbangannya, di samping mengembangkan urutan umum-khusus
relative lebih gampang,juga karena model inilah yang paling banyak dipakai
dalam karangan ilmiah dan tulisan eksposisi seperti arikel dalam media massa.
6) Metode Klasifikasi
Bila kita akan mengelompokan
benda-benda atau non benda yang memiliki persamaan ciri seperi sifat, bentuk,
ukuran, dan lain-lain, cara yang paling tepat adalah dengan metode klasifikasi.
Klsifikasi sebenarnya bukan khusu untuk persamaan factor tersebut di atas,
tetapi juga untuk perbedaan. Namun, pengelompokan tidak berhenti pada
inventarisasi persamaan dan perbedaan. Setelah dikelompokan, lalu dianalisis
untuk mendapatkan generalisasi, atau paling tidak untuk diperbandingkan atau dipertentangkan
satu sama lainnya.
D.
Jenis
Paragraf
Paragraf memiliki banyak ragamnya.
Untuk membedakan paragraf yang satu dari paragraf yang lain berdasarkan
kelompoknya,yaitu : jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya, menurut
sifat isinya, menurut fungsinya dalam karangan.
1) Jenis paragraf menurut posisi kalimat topiknya
Kalimat yang berisi gagasan utama
paragraf adalah kalimat topik. Karena berisi gagasan utama itulah keberadaan
kalmat topic dan letak posisinya dalam paragraf menjadi penting. Posisi kalimat
topik di dalam paragraf yang akan memberi warna sendiri bagisebuah paragraf.
Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapa dibedakan atas empat macam, yaitu
: paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif, paragraf
penuh kalimat topik.
a) Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat
pokoknya di tempat kan pada bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang
menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang
terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh
paragraf deduktif :
" Olahraga akan membuat badan
kita menjadi sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Fisik orang yang
berolahraga dengan yang jarang atau tidak pernah berolahraga sangat jelas
berbeda. Contohnya jika kita sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah,
sedangkan yang jarang atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah
dan mudah terserang penyakit."
b) Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan
dipada akhir paragraf akan terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang
menyajikan penjelasan terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok
pembicaraan.
Contohnya:
" Pak Sopian memiliki kebun
kakao seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak Gatot, juga memiliki kebun kakao seluas
1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali Bashya, malah memiliki kebun kakao yangt lebih
luas daripada kakaknya, yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi
mereka memanen kakao. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa
Sriwaylangsep, 175 kepala keluarga berkebun kakao. Maka, tidaklah heran apabila
Desa Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Kakao.
Contoh paragraf induktif ."
" Yang menyebabkan banjir di
Jakarta sangat jelas disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Contohnya saja
masih banyak orang-orang yang buang sampah yang tidak pada tempatnya. Selain
itu masyarakat juga tidak peduli terhadap selokan di sekitarnya. Oleh sebab itu
maka seharusnya pemerintah setempat harus lebih mensosialisasikan bahaya banjir
kepada masyarakat. Supaya masyarakat dapat ikut serta dalam bersosialisasi
terhadap bahaya banjir. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seluruh
masyarakat dan pemerintah setempat harus menggalakan supaya Jakarta bebas banjir
dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan membersihkan selokan di
sekitarnya."
c) Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada
bagian awal dan akhir paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif.
Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan
utama yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh paragraph indukti-deduktif :
" Pemerintah menyadari bahwa
rakyat Indonesia memerlukan rumah yang kuat,murah, dan sehat. Pihak dari
pekerjaan umum sudah lama menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat.
Tampaknya bahan perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik
perhatian para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan
bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan sehat untuk
memenuhi kebutuhan rakyat."
d) Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun
paragraf sama pentingnya sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi
kalimat topik. Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya
menentukan kalimat topic karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama
penting. Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
dskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh
paragraf penuh kalimat topik :
" Pagi hari itu aku berolahraga
di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di
sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi
hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."
2) Jenis Paragraf Menurut Sifat Isinya
Isi sebuah paragraf dapat
bermacam-macam bergantung pada maksud penulisannya dan tuntutan korteks serta
sifat informasi yang akan disampaikan.Penyelarasan sifat isi paragraf dengan
isi karangan sebenarnya cukup beralasan karena pekerjaan menyusun paragraf
adalah pekerjaan mengarang juga.
Berdasarkan sifat isinya alinea dapat digolongkan atas lima
macam,yaitu:
a. Paragraf Persuasif
adalah isi paragraf mempromosikan
sesuatu dengan cara mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif
banyak dipakai dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan
paragraf argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan ilmiah
seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering dipakai untuk
karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh :
“Marilah kita membuang sampah pada
tempatnya, agar lingkungan kita bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan
oleh sampah – sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu
kesadaran pada diri kita masing – masing untuk membuang sampah pada tempatnya.
b. Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi adalah isi
paragraf membahas satu masalah dengan bukti_bukti alasan yang mendukung.
Contoh :
“Menurut Ketua panitia, Derrys Saputra, mujur
merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan
wakil HMTK yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan MHTK
periode 2008 – 2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur untuk memilih
ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa kepengurusan 2009 – 20010.”
c. Paragraf naratif
Paragraf naratif adalah isi paragraf
menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk data atau cerita.
Contoh :
“ Pada game pertama, Kido yang
bermain dengan lutut kiri dibebat mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga
skor imbang 16 – 16. pada posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman
dalam berbagai kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
d. Paragraf deskritif
paragraf deskritif adalah paragraf
yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa.
Contoh :
“Kini hadir mesin cuci dengan desain
bunga chrysant yang terdiri dari beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan
dark red untuk ukuran tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan
atas ini juga sudah dilengkapi dengan LED display dan tombol-tombol yang dapat
memudahkan penggunaan. Adanya fitur I-sensor juga akan memudahkan proses
mencuci”.
e. Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf
yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan kejadian tertentu.
Contoh :
“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3
November 1939 di Klaten, Jawa Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II
(1958) di Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadkah Mada,
tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti penataran
sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta bersama ILDEP dan
terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Rijkuniversiteit Leiden,
Nederland, tahun 1980 – 1981, di bawah bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.
3) Jenis Paragraf Menurut Fungsinya dalam Karangan
Menurut fungsinya, paragraf dapat
dibedakan menjadi 3 , yaitu:
a. Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suat aspek pokok
pembicaraan dalam karangan. Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf
pembuka harus di fungsikan untuk:
1. menghantar pokok pembicaraan
2. menarik minat pembaca
3. menyiapkan atau menata pikiran
untuk mengetahui isi seluruh karangan.
Setelah memiliki ke tiga fungsi
tersebut di atas dapat dikatakan paragraf pembuka memegang peranan yang sangat
penting dalam sebuah karangan. Paragraf pembuka harus disajikan dalam bentuk
yang menarik untuk pembaca. Untuk itu bentuk berikut ini dapat dimanfaatkan
sebagai bahan menulis paragraf pembuka,yaitu:
1. kutipan, peribahasa, anekdot
2. pentingnya pokok pembicaraan
3. pendapat atau pernyataan
seseorang
4. uraian tentang pengalaman pribadi
5. uraian mengenai maksud dan tujuan
penulisan
6. sebuah pertanyaan.
b. Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok
pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea
pembuka. Paragraf ini didalam karangan dapat difungsikan untuk:
1.mengemukakan inti persoalan
2. memberikan ilustrasi
3. menjelaskan hal yang akan diuraikan
pada paragraf berikutnya
4. meringkas paragraf sebelumnya
5. mempersiapkan dasar bagi
simpulan.
c. Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian
karangan atau simpulan seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan
pernyataan kembali maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus memperhatikan hal
sebagai berikut :
1.
sebagai bagian penutup,paragraf ini tidak boleh terlslu psnjsng
2. isi paragraf harus berisi
simpulan sementara atau simpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian
3. sebagai bagian yang paling akhir
dibaca, disarankan paragraf ini dpat menimbulkan kesan yang medalam bagi
pembacanya
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu Bahasa Indonesia dapat member kita ilmu
pengetahuan yang mendalam dan Bahasa Indonesia adalah Bahasa Resmi kebangsaan
dengan Berbahasa Indonesia kita bias menambah Cakrawa dan pemikiran dan
berbahasa yang lusa. Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Metode pengembangan
paragraf ada enam yaitu metode definisi, metode proses, metode contoh, metode
sebab-akibat, metode umum-khusus dan metode klasifikasi.
B.
Saran
Pembaca
yang budiman, kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, bak
dari segi tulisan maupun bahasa yang kami sajikan, oleh karena itu kami
berpesan kepada pembaca,ambilah sesuatu yang psitif dari sebuah coretan
yang kami buat,dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kami
mapun pembaca.dan menjadi wawasan kita dalam memahami bahasa kita
sendiri dan sebagai kata,marilah terus berusaha untuk menggapai sebuah
cita-cita yang luhur.
DAFTAR PUSTAKA
Ellopedia. [Online].
Paragraf. Tersedia dalam :
http://ellopedia.blogspot.co.id/2010/09/paragraf.html
[dikses tanggal
september tahun 2017]
Darmawi,
Fadila. [Online]. Makalah Paragraf. Tersedia dalam :
http://fadhildarmawi.blogspot.co.id/2015/01/makalah-tentang-paragraf.html
[diakses tanggal september tahun 2017].
Tidak ada komentar:
Posting Komentar