Kamis, 06 Desember 2018

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Kalimat Efektif



KALIMAT EFEKTIF


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Dwi Viora, M.Pd



 


Disusun Oleh kelompok 6:
1.Handika




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2017




KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen Mata kuliah BAHASA INDONESIA. Makalah ini di tulis berdasarkan berbagai sumber yang berkaitan dengan materi serta informasi dari berbagai media yang berhubungan dengan materi. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pengajar mata kuliah BAHASA INDONESIA atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
            Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan pembaca. Dan penulis berharap bagi pembaca untuk dapat memberikan pandangan dan wawasan agar makalah ini menjadi lebih sempurna.

DAFTTAR ISI


HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
         A. Latar Belakang ................................................................................. 1
         B.  Rumusan Masalah ........................................................................... 1
         C. Tujuan .............................................................................................. 1
         D. Manfaat pembahasan ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
           A. Pengertian kalimat efektif .............................................................. 2
           B. Syarat kalimat efektif ..................................................................... 2~3
           C. Ciri-ciri kalimat efektif ................................................................... 4~6
           D. Pola kalimat ................................................................................... 7~9
          E. Jenis-jenis kalimat ........................................................................... 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 12
A.  Kesimpulan ..................................................................................... 12
B.  Saran ............................................................................................... 12
C.  Soal kuis........................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 14





BAB I

PENDAHULUAN


A.    LATAR BELAKANG
              Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan sesama manusia, bahasa itu berisi pikiran,keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembaca atau penulis.Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang di pikirkan,diinginkan,atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca.Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan “KALIMAT EFEKTIF”.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat.Apabila gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Apa yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2.    Apa saja unsur-unsur kalimat?
3.    Apa ciri-ciri kalimat efektif?
4.    Apa syarat yang mendasari kalimat efektif?
5.    Bagaimana struktur kalimat efektif?
C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.    Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi baik dan benar
2.    Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3.    Mengetahui penulisan kalimat efektif yang baik dan benar
4.    Mengetahui penggunaan kalimat efektif yang baik dan benar dalam kehidupan sehari – hari.
D. MANFAAT PEMBAHASAN
1. Manfaat untuk diri sendiri: agar bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif.
2. Manfaat untuk kelompok: agar kita bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
                                                                        BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat Efektif
Menurut prof.Dr.Hj. Hasnah faizah AR, M.Hum (2008:80)
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis secara segar, dan sanggup menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap pokok persoalan yang dibicarakan.
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa indonesia, kaidah yang menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).

B.  Syarat Kalimat Efektif

Menurut prof.Dr.Hj. Hasnah faizah AR, M.Hum (2008:81~83)

Syarat-syarat lain yang dibutuhkan dalam kalimat efektif adalah kesatuan gagagsan, koherensi yang kompak, penekanan, variasi, paralelisme,dan penalaran

1.      kesatuan gagasan

kalimat yang baik  harus memperlihatkan kesatuan gagasan dan mengandung ide pokok.  Contoh:

a.    kita dapat merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa emosi itu seringkali merpakan tenaga pendorong yang amat kuat dalam tindak kehidupan kita (kesatuan tunggal).

b.    Dia telah meninggalkan rumahnya pukul enam pagi, dantelah pergi ke jakarta satu jam yang lalu (kesatuan gabungan).

c.    Kamu boleh menyusul saya kebandung, atau tinggal saja di pekanbaru (kesatuan pilihan).

2.      koherensi yang baik dan kompak

korensi yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.

3.      Variasi

Variasi merupakansuatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi (pengulangan sebuah kata).Variasi adalah keanekaragam bentuk yang mempunyai makna hampir sama sehingga tetap terpelihara minat dan perhatian pendengar atau pembaca

4.      Penekanan

Inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat haruslah dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan.kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur lain.

Dalam bahasa lisan dapat kita pergunakan tekanan, gerak-gerik dan sebagainya untuk membri tekanan pada sebuah kata.dalam bahasa tulisan hal ini tidak mungkin dilakukan, namun masih terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi penenkanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.

Cara-cara tersebut adalah :

a.       Menggunakan repitisi

Repitisi  adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam sebuah kalimat.

Contoh: bahasa indonesia merupakan alat, yaitu alat untuk komunikasi.

 

b.      Mengubah-ngubah posisi dalam kalimat

Sebuah kalimat dapat diubah-ubah strukturnya dengan menempatkan sebuah kata yang dipentingkan pada awal kalimat

Contoh : kami berharap pada kesempatan lain kita dapat membicarakan lagi soal ini.

C.  Ciri-ciri Kalimat Efektif

Menurut razak, abdul.(1985)

Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.

1.  Kesepadanan Struktur

Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.

a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.

b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.

Contoh kalimat efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)

c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.

Contoh: Dia yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d.  Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek tidak boleh lebih dari satu, namun lebih   ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:Adik demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)

2. Kehematan Kata

 Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.

Contoh Kata Jamak:                                     .
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
Contoh Kata Sinonim:                                             .
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif menurut prinsip kesepadanan struktur.                                        

            3.  Kesejajaran Bentuk

Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)

4.  Ketegasan Makna

Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)

5.   Kelogisan Kalimat

Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif).
6.      kepaduan kata
yang dimaksud kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi  yang di sampaikannya tidak terpecah-pecah.

D.  Pola Kalimat

Kalimat yang kita pakai sesungguhnya bisa dikembalikan ke dalam sebuah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa sebuah pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan suatu kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada suatu kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan pada sebelumnya, bisa ditarik kesimpulannya bahwa kalimat dasar ialah suatu kalimat yang berisi suatu informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami suatu perubahan. Perubahan itu bisa berupa penambahan unsur seperti penambahan sebuah keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar ini bisa dibedakan ke dalam delapan tipe yaitu sebagai berikut.
1.       Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat pada tipe ini bisa berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan.  :
Contohnya : Mereka sedang bersepeda. =S - P (Kata Kerja)
     Ibunya guru SMA. = S - P (Kata Benda)
Pemandangan itu  indah.= S -  P (Kata Sifat)
    Peserta pengajian ini  seratus puluh orang. = S  P (kata bilangan)
2.  Kalimat Dasar Berpola S P O
Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai suatu unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa suatu verba transitif, dan objek berupa suatu nomina atau frasa nominal. Contohnnya :
            Mereka  sedang merangkai karangan bunga. = S - P - O
3.  Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Pada alimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa suatu verba intransitif atau sebuah kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. 
    Contohnya : Anaknya beternak kambing. = S - P - Pel.
4.   Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.
Pada kalimat dasar tipe ini memilikimempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa sebuah verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. 
    Contohnya : Dia  mengirimi  saya  surat.bunga = S - P - O - Pel.
5.  Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, dan harus mempunyai sebuah unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa sebuah frasa berpreposisi. 
      contohnya : Mereka  berasal  dari Jakarta = S - P - K
6.  Kalimat Dasar Berpola S P O K
Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, dan sebuah keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, pada objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pada keterangan berupa sebuah frasa berpreposisi.
Contohnya : Kami  memasukkan  buku  ke dalam tas. = S - P - O – K
7.  Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, pelengkap, dan sebuah keterangan. pada Subjek berupa nomina atau frasa nominal, pada predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, pada pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan pada keterangan berupa frasa berpreposisi. 
Contohnya :    Soraya bermain  sepeda  di lapangan. = S - P - Pel. - K
8.  Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan sebuah keterangan. pada subjek berupa nomina atau frasa nominal, pada predikat berupa verba intransitif, pada objek berupa nomina atau frasa nominal, pada pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan pada keterangan berupa frasa berpreposisi. 
Contohnya : Ayah  mengirimi anaknya  uang setiap bulan. = S - P - O - Pel.K.

E.  Jenis-Jenis Kalimat

  Kalimat tmempunyai berbagai jenis kalimat, yaitu antara lain :
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal ialah suatu kalimat yang hanya memiliki satu pola kalimat, yaitu hanya mempunyai satu subjek dan predikat.
2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk ialah suatu kalimat yang memiliki dua buah pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari suatu induk kalimat dan anak kalimat. Cara untuk membedakan sebuah anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat sebuah letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat suatu konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada sebuah anak kalimat. Kalimat majemuk ini mempunyai jenis-jenis nya yaitu ;
a.          Kalimat majemuk setara yaitu suatu penggabungan dua buah kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.  Contohnya : Tukiem pergi ke sekolah sedangkan sueb berangkat ke kampus. (kalimat majemuk)
b.          Kalimat majemuk rapatan ialah sebuah gabungan beberapa kalimat tunggal dikarenakan subjek, predikat atau objeknya sama,maka pada bagian yang sama hanya disebutkan sekali               .
Contoh: Adi setiap hari kerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
c.          Kalimat majemuk bertingkat ialah suatu penggabungan dua buah kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat sebuah unsur induk kalimat dan anak kalimat. Contohnya : Ayah mencuci mobil ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
d.       Kalimat majemuk campuran yaitu suatu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga buahkalimat.  


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan :
Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa dan untuk menguasai suatu keterampilan kita harus rajin berlatih begitu juga dengan keterampilan menulis. Agar kita menguasai keterampilan menulis kita harus rajin berlatih menulis, karena menulis mempunyai aturan (asas menulis yang baik dan benar). Penggunaan kalimat efektif dalam menulis termasuk menulis pengalaman pribadi sangat kurang sekali. Penulis lebih sering beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi tidak memerlukan/ membutuhkan tata cara menulis, karena penulis beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi hanya dikonsumsi diri sendiri, jadi kalimat – kalimat yang digunakan tidak sesuai EYD atau tidak efektif. Melalui pembelajaran ini diharapkan penulis dapat menggunakan kalimat efektif dalam menulis pengalaman pribadi. Karenapembelajaran ini secara langsung memberikan gambaran tentang apa itu kalimat efektif dan bagaimana kalimat efektif dalam menulis pengalaman pribadi.
1.      Pengertian Kalimat Efektif : Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar.
2.      Syarat Kalimat Efektif : Sesuai EYD ,sistematis , Tidak Boros dan Bertele-tele ,tidak ambigu.
3.      Ciri-ciri Kalimat Efektif : kesepadanan struktur ,kehematan kata , kesejajaran bentuk ,ketegasan makna ,kelogisan kalimat.

4.      Pola Kalimat : Kalimat yang kita pakai sesungguhnya bisa dikembalikan ke dalam sebuah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa sebuah pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan suatu kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada suatu kaidah yang berlaku.

5.      Jenis-jenis Kalimat : kalimat tunggal dan kalimat majemuk.
B.   Saran :
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat sangat sederhana dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi tersebut.

C .  Soal kuis
1.       Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang di pikirkan,diinginkan,atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca.Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan …( D )
a.Kalimat konjungsi
b.Kalimat perspektif
c.Kalimat tunggal
d.Kalimat efektif
e.Kalimat majemuk
2.    Mengidentifikasi kalimat efektif
       Dibawah ini yang merupakan kalimat efektif adalah ( C )
a.Para hadirin dimohon berdiri
b.Hadirin hadirat dimohon berdiri
c.Hadirin dimohon berdiri
d. saudara-saudara dimohon tenang
e.Saudara – saudara dimohon berdiri
3.   Kalimat efektif
Pembangunan pertanian tidak hanya membatasi pada pengembangan tanaman tradisional
Kalimat diatas dianggap ditdak efektif  karena penggunaan kata yang salah . Kata yang salah pada kalimat itu adalah …( E)
a.Pembangunan
b.Tidak
c. Tanaman
d.Tradisional
e.membatasi 


DAFTAR PUSTAKA


Kontributor:
Teodora Nirmala Fau, S.Hum.
Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI

http://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ [online ] [diakses 10 ktober 2017]

http://www.seputarilmu.com/2016/02/pengertian-jenis-jenis-pola-dan-5-unsur.html

Faizah, Hasnah AR,M Hum. 2008. BAHASA INDONESIA.pekanbaru. Cedikiawan Insani.

Razak, abdul. 1985. KALIMAT EFEKTIF. JAKARTA:Gramedia.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar