KALIMAT
EFEKTIF
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Bahasa
Indonesia
Dosen
Pengampu: Dwi Viora, M.Pd
Disusun Oleh kelompok 6:
1.Handika
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2017
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas dari dosen Mata kuliah
BAHASA INDONESIA. Makalah ini di tulis berdasarkan berbagai sumber yang
berkaitan dengan materi serta informasi dari berbagai media yang berhubungan
dengan materi. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada pengajar mata
kuliah BAHASA INDONESIA atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat
menambah wawasan pembaca. Dan penulis berharap bagi pembaca untuk dapat
memberikan pandangan dan wawasan agar makalah ini menjadi lebih sempurna.
DAFTTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................. 1
D. Manfaat pembahasan ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pengertian kalimat efektif .............................................................. 2
B. Syarat kalimat efektif ..................................................................... 2~3
C. Ciri-ciri kalimat efektif ................................................................... 4~6
D. Pola kalimat ................................................................................... 7~9
E. Jenis-jenis kalimat ........................................................................... 10
BAB
III PENUTUP ..................................................................................... 12
A. Kesimpulan
..................................................................................... 12
B. Saran
............................................................................................... 12
C. Soal
kuis........................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahasa adalah alat untuk
berkomunikasi yang digunakan sesama manusia, bahasa itu berisi
pikiran,keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembaca atau
penulis.Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas
agar apa yang di pikirkan,diinginkan,atau dirasakan itu dapat diterima oleh
pendengar atau pembaca.Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik
disebut dengan “KALIMAT EFEKTIF”.
Kalimat
efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat
dan dapat dipahami oleh pendengar atau pembaca secara tepat.Apabila gagasan
yang disampaikan sudah tepat, pendengar atau pembaca dapat memahami pikiran
tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang dimaksud dengan kalimat efektif?
2. Apa saja
unsur-unsur kalimat?
3. Apa
ciri-ciri kalimat efektif?
4. Apa
syarat yang mendasari kalimat efektif?
5. Bagaimana
struktur kalimat efektif?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Agar
tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia sehingga menjadi
baik dan benar
2. Mengetahui
apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam berbahasa
3. Mengetahui
penulisan kalimat efektif yang baik dan benar
4. Mengetahui
penggunaan kalimat efektif yang baik dan benar dalam kehidupan sehari – hari.
D.
MANFAAT PEMBAHASAN
1. Manfaat untuk diri sendiri: agar
bisa memahami bagaimana yang dikatakan dengan kalimat efektif.
2. Manfaat untuk kelompok: agar kita
bisa menjaga budaya Bahasa Indonesia yang baik dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Kalimat Efektif
Menurut prof.Dr.Hj. Hasnah faizah AR,
M.Hum (2008:80)
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili
secara tepat isi pikiran atau perasaan penulis secara segar, dan sanggup
menarik perhatian pembaca atau pendengar terhadap pokok persoalan yang
dibicarakan.
Kalimat efektif dapat diartikan
sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar.
Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa indonesia, kaidah yang menjadi patokan
kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
B. Syarat Kalimat Efektif
Menurut prof.Dr.Hj. Hasnah faizah AR, M.Hum (2008:81~83)
Syarat-syarat lain yang dibutuhkan dalam kalimat efektif adalah kesatuan gagagsan, koherensi yang kompak, penekanan, variasi, paralelisme,dan penalaran
1. kesatuan gagasan
kalimat yang baik harus memperlihatkan kesatuan gagasan dan mengandung ide pokok. Contoh:
a. kita dapat merasakan dalam kehidupan sehari-hari, betapa emosi itu seringkali merpakan tenaga pendorong yang amat kuat dalam tindak kehidupan kita (kesatuan tunggal).
b. Dia telah meninggalkan rumahnya pukul enam pagi, dantelah pergi ke jakarta satu jam yang lalu (kesatuan gabungan).
c. Kamu boleh menyusul saya kebandung, atau tinggal saja di pekanbaru (kesatuan pilihan).
2. koherensi yang baik dan kompak
korensi yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
3. Variasi
Variasi merupakansuatu upaya yang bertolak belakang dengan repetisi (pengulangan sebuah kata).Variasi adalah keanekaragam bentuk yang mempunyai makna hampir sama sehingga tetap terpelihara minat dan perhatian pendengar atau pembaca
4. Penekanan
Inti pikiran yang terkandung dalam tiap kalimat haruslah dibedakan dari sebuah kata yang dipentingkan.kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih ditonjolkan dari unsur-unsur lain.
Dalam bahasa lisan dapat kita pergunakan tekanan, gerak-gerik dan sebagainya untuk membri tekanan pada sebuah kata.dalam bahasa tulisan hal ini tidak mungkin dilakukan, namun masih terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi penenkanan itu, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Cara-cara tersebut adalah :
a. Menggunakan repitisi
Repitisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam sebuah kalimat.
Contoh: bahasa indonesia merupakan alat, yaitu alat untuk komunikasi.
b. Mengubah-ngubah posisi dalam kalimat
Sebuah kalimat dapat diubah-ubah strukturnya dengan menempatkan sebuah kata yang dipentingkan pada awal kalimat
Contoh : kami berharap pada kesempatan lain kita dapat membicarakan lagi soal ini.
C. Ciri-ciri Kalimat Efektif
Menurut razak, abdul.(1985)
Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan
sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5
ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan efektif.
1. Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan
struktur dan penggunaannya. Inilah yang dimaksud dengan kesepadanan struktur.
Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri yang satu ini.
a. Pastikan kalimat yang dibuat mengandung unsur klausa minimal yang lengkap, yakni subjek dan predikat.
b. Jangan taruh kata depan (preposisi) di depan subjek karena akan mengaburkan pelaku di dalam kalimat tersebut.
Contoh kalimat
efektif dan tidak efektif:
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
Bagi semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (tidak efektif)
Semua peserta diharapkan hadir tepat waktu. (efektif)
c. Hati-hati pada penggunaan konjungsi yang di depan predikat karena membuatnya menjadi perluasan dari subjek.
Contoh: Dia
yang pergi meninggalkan saya. (tidak efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
Dia pergi meninggalkan saya. (efektif)
d. Tidak bersubjek ganda, bukan berarti subjek
tidak boleh lebih dari satu, namun lebih ke arah menggabungkan subjek yang sama.
Contoh:Adik
demam sehingga adik tidak dapat masuk sekolah. (tidak efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
Adik demam sehingga tidak dapat masuk sekolah. (efektif)
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang menghasilkan kalimat tidak efektif.
Contoh Kata Jamak: .
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Para siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (tidak efektif)
Siswa-siswi sedang mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. (efektif)
Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk
pada jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang
lebih dari satu. Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak
tersebut.
Contoh Kata
Sinonim: .
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ia masuk ke dalam ruang kelas. (tidak efektif)
Ia masuk ruang kelas.
Ketidakefektifan terjadi karena kata masuk dan frasa ke
dalam sama-sama menunjukkan arti yang sama. Namun, kata masuk lebih
tepat membentuk kalimat efektif karena sifatnya yang merupakan kata kerja dan
dapat menjadi predikat. Sementara itu, jika menggunakan ke dalam dan
menghilangkan kata masuk—sehingga menjadi ia ke dalam ruang kelas—kalimat
tersebut akan kehilangan predikatnya dan tidak dapat dikatakan kalimat efektif
menurut prinsip kesepadanan struktur.
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam
kata-kata yang ada di kalimat, sesuai kedudukannya pada kalimat itu. Pada
intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel dan konsisten. Jika pada
sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang sama
digunakan pada fungsi yang sama.
Contoh:
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan pengolahannya. (tidak efektif)
Hal yang mesti diperhatikan soal sampah adalah cara membuang, memilah, dan mengolahnya. (efektif)
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat,
namun memang peletakan subjek seharusnya selalu mendahului predikat. Akan
tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian bisa saja meletakkan keterangan
di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar pembaca dapat langsung
mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat seperti ini
biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang
umumnya diikuti partikel lah atau pun.
Contoh:
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
Kamu sapulah lantai rumah agar bersih! (tidak efektif)
Sapulah lantai rumahmu agar bersih! (efektif)
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial
menyangkut kelogisan kalimat yang kalian buat. Kelogisan berperan penting untuk
menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu, buatlah kalimat dengan ide
yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat dengan mudah pula
mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Contoh:
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif).
Kepada Bapak Kepala Sekolah, waktu dan tempat kamu persilakan. (tidak efektif)
Bapak Kepala Sekolah dipersilakan menyampaikan pidatonya sekarang. (efektif).
6.
kepaduan kata
yang dimaksud kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu sehingga informasi yang di
sampaikannya tidak terpecah-pecah.
D. Pola Kalimat
Kalimat yang kita pakai
sesungguhnya bisa dikembalikan ke dalam sebuah kalimat dasar yang sangat
terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari
beberapa sebuah pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan suatu kebutuhan kita
masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu
tentu saja harus didasarkan pada suatu kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan pada
sebelumnya, bisa ditarik kesimpulannya bahwa kalimat dasar ialah suatu kalimat
yang berisi suatu informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami suatu
perubahan. Perubahan itu bisa berupa penambahan unsur seperti penambahan sebuah
keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun
pelengkap. Kalimat dasar ini bisa dibedakan ke dalam delapan tipe yaitu sebagai
berikut.
1. Kalimat Dasar
Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini mempunyai
sebuah unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat pada tipe ini bisa berupa
kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. :
Contohnya :
Mereka sedang bersepeda. =S - P (Kata Kerja)
Ibunya guru SMA. = S - P (Kata Benda)
Pemandangan
itu indah.= S - P (Kata Sifat)
Peserta pengajian ini seratus puluh
orang. = S P (kata bilangan)
2. Kalimat
Dasar Berpola S P O
Pada
kalimat dasar tipe ini mempunyai suatu unsur subjek, predikat, dan objek.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa suatu verba transitif,
dan objek berupa suatu nomina atau frasa nominal. Contohnnya :
Mereka sedang merangkai karangan
bunga. = S - P - O
3. Kalimat Dasar Berpola S P Pel.
Pada alimat dasar tipe ini
mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina
atau frasa nominal, predikat berupa suatu verba intransitif atau sebuah kata
sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva.
Contohnya
: Anaknya
beternak kambing. = S - P - Pel.
4. Kalimat
Dasar Berpola S P O Pel.
Pada kalimat dasar tipe ini
memilikimempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek
berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa sebuah verba intransitif,
objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa
nominal.
Contohnya : Dia mengirimi
saya surat.bunga = S - P - O - Pel.
5. Kalimat Dasar Berpola S P K
Kalimat dasar tipe ini mempunyai
sebuah unsur subjek, predikat, dan harus mempunyai sebuah unsur keterangan
karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa sebuah frasa
berpreposisi.
contohnya
: Mereka berasal dari
Jakarta = S - P - K
6. Kalimat Dasar Berpola S P O K
Pada kalimat dasar tipe ini mempunyai
sebuah unsur subjek, predikat, objek, dan sebuah keterangan. subjek berupa
nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, pada objek berupa
nomina atau frasa nominal, dan pada keterangan berupa sebuah frasa
berpreposisi.
Contohnya :
Kami memasukkan buku ke dalam tas.
= S - P - O – K
7. Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K
Pada kalimat dasar tipe ini
mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, pelengkap, dan sebuah keterangan. pada
Subjek berupa nomina atau frasa nominal, pada predikat berupa verba intransitif
atau kata sifat, pada pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan pada
keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya :
Soraya bermain sepeda di lapangan. = S
- P - Pel. - K
8. Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K
Pada kalimat dasar tipe ini
mempunyai sebuah unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan sebuah
keterangan. pada subjek berupa nomina atau frasa nominal, pada predikat berupa
verba intransitif, pada objek berupa nomina atau frasa nominal, pada pelengkap berupa
nomina atau frasa nominal, dan pada keterangan berupa frasa berpreposisi.
Contohnya : Ayah
mengirimi anaknya uang setiap bulan. = S -
P - O - Pel. – K.
E. Jenis-Jenis Kalimat
Kalimat
tmempunyai berbagai jenis kalimat, yaitu antara lain :
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal ialah suatu kalimat
yang hanya memiliki satu pola kalimat, yaitu hanya mempunyai satu subjek dan
predikat.
2. Kalimat
Majemuk
Kalimat majemuk ialah suatu kalimat
yang memiliki dua buah pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri
dari suatu induk kalimat dan anak kalimat. Cara untuk membedakan sebuah anak
kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat sebuah letak konjungsi. Induk
kalimat tidak memuat suatu konjungsi didalamnya, konjungsi hanya terdapat pada
sebuah anak kalimat. Kalimat majemuk ini mempunyai jenis-jenis nya yaitu ;
a.
Kalimat majemuk setara yaitu suatu
penggabungan dua buah kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya
sejajar atau sederajat. Contohnya
: Tukiem pergi ke sekolah sedangkan sueb berangkat ke kampus.
(kalimat majemuk)
b.
Kalimat majemuk rapatan ialah sebuah gabungan
beberapa kalimat tunggal dikarenakan subjek, predikat atau objeknya sama,maka
pada bagian yang sama hanya disebutkan sekali .
Contoh: Adi setiap hari kerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
Contoh: Adi setiap hari kerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
c.
Kalimat majemuk bertingkat ialah suatu
penggabungan dua buah kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya
berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat sebuah unsur induk
kalimat dan anak kalimat. Contohnya :
Ayah mencuci mobil ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk
bertingkat cara 2)
d.
Kalimat majemuk campuran yaitu suatu
gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.
Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga buahkalimat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan :
Menulis adalah salah satu keterampilan
berbahasa dan untuk menguasai suatu keterampilan kita harus rajin berlatih
begitu juga dengan keterampilan menulis. Agar kita menguasai keterampilan
menulis kita harus rajin berlatih menulis, karena menulis mempunyai aturan
(asas menulis yang baik dan benar). Penggunaan kalimat efektif dalam menulis
termasuk menulis pengalaman pribadi sangat kurang sekali. Penulis lebih sering
beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi tidak memerlukan/ membutuhkan tata
cara menulis, karena penulis beranggapan bahwa menulis pengalaman pribadi hanya
dikonsumsi diri sendiri, jadi kalimat – kalimat yang digunakan tidak sesuai EYD
atau tidak efektif. Melalui pembelajaran ini diharapkan penulis dapat
menggunakan kalimat efektif dalam menulis pengalaman pribadi.
Karenapembelajaran ini secara langsung memberikan gambaran tentang apa itu
kalimat efektif dan bagaimana kalimat efektif dalam menulis pengalaman pribadi.
1. Pengertian
Kalimat Efektif : Kalimat
efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan
secara baik dan benar.
2.
Syarat Kalimat Efektif
: Sesuai EYD ,sistematis , Tidak Boros dan Bertele-tele ,tidak
ambigu.
3.
Ciri-ciri Kalimat Efektif
: kesepadanan struktur ,kehematan kata , kesejajaran bentuk ,ketegasan makna
,kelogisan kalimat.
4. Pola Kalimat : Kalimat yang kita pakai sesungguhnya bisa dikembalikan ke dalam sebuah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa sebuah pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan suatu kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada suatu kaidah yang berlaku.
5.
Jenis-jenis Kalimat : kalimat
tunggal dan kalimat majemuk.
B.
Saran :
Pada kenyataannya, pembuatan makalah ini masih bersifat
sangat sederhana dan simpel. Serta dalam Penyusunan makalah inipun masih
memerlukan kritikan dan saran bagi pembahasan materi tersebut.
C . Soal kuis
1. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara
jelas agar apa yang di pikirkan,diinginkan,atau dirasakan itu dapat diterima
oleh pendengar atau pembaca.Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik
disebut dengan …( D )
a.Kalimat
konjungsi
b.Kalimat
perspektif
c.Kalimat
tunggal
d.Kalimat
efektif
e.Kalimat
majemuk
2. Mengidentifikasi kalimat efektif
Dibawah ini yang merupakan kalimat
efektif adalah ( C )
a.Para hadirin
dimohon berdiri
b.Hadirin
hadirat dimohon berdiri
c.Hadirin
dimohon berdiri
d.
saudara-saudara dimohon tenang
e.Saudara –
saudara dimohon berdiri
3. Kalimat efektif
Pembangunan
pertanian tidak hanya membatasi pada pengembangan tanaman tradisional
Kalimat diatas
dianggap ditdak efektif karena
penggunaan kata yang salah . Kata yang salah pada kalimat itu adalah …( E)
a.Pembangunan
b.Tidak
c. Tanaman
d.Tradisional
e.membatasi
DAFTAR
PUSTAKA
Kontributor:
Teodora Nirmala Fau, S.Hum.
Alumnus Program Studi Bahasa Indonesia UI
http://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ [online ] [diakses 10 ktober 2017]
http://www.seputarilmu.com/2016/02/pengertian-jenis-jenis-pola-dan-5-unsur.html
Faizah, Hasnah AR,M Hum. 2008. BAHASA INDONESIA.pekanbaru. Cedikiawan Insani.
Razak, abdul. 1985. KALIMAT EFEKTIF. JAKARTA:Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar