Kamis, 13 Desember 2018

Makalah PKN Tentang Keragaman Dalam Masyarakat Indonesian dan Komunikasi Dalam Masyarakat Indonesia


MAKALAH KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT INDONESIA
 DAN KOMUNIKASI DALAM MASYARAKAT INDONESIA


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar pkn

Dosen Pengampu: Putri Hana Febriana S.Pd,M.Pd.





Disusun Oleh:

1. Handika



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI

BANGKINANG

2017



BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompok-kelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda.

B.Rumusan Masalah

1. Apa itu Keanekaragman Masyarakat Indonesia?

2. Bagaimana Komunikasi Masyarakat Majemuk?

C. Manfaat Penulisan

1. Untuk mengetahui Keanekaragaman Masyarakat Indonesia

2. Untuk mengetahui Komunikasi Dalam Masyarakat Majemuk







BAB II

PEMBAHASAN

A.Keragaman Masyarakat Indonesia

1.Pengertian Keragaman



Indonesia memiliki masyarakat yang beranekaragam. Keanekaragaman tersebut terlihat pada perbedaan suku bangsa, budaya, bahasa,dan adat istiadat. Oleh karena itu, masyarakat indonesia disebut juga sebagai masyarakat majemuk.



Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa,ras, agama, ideologi dan budaya (masyarakat majemuk). Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnyadalam masyarakat. Keragaman berasal dari kata ragam. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam berarti macam atau jenis.



2. Faktor Penyebab Keberagaman Bangsa Indonesia

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan daerah. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010,di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa

. Keberagaman yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu disebabkan karena orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan kedaerahan dan kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan dialog dan kerjasama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan, toleransidan juga saling menghormati satu sama lain.

Keberagaman masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya sebagai berikut :

a.Letak strategis wilayah Indonesia

Letak Indonesia yang berada diantara dua Samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta diantara dua benua yaitu Asia dan Australia yang mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan Internasional. Selain membawa komoditas dagang, lalu lintas perdagangan juga terpengaruh terhadap kebudayaan Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras kemudian menetap di Indonesia yang mengakibatkan kemajemukan ras agama dan bahasa.

b.Kondisi negara kepulauan

Negara Indonesia terdiri atas beribu-ribu pulau yang secara fisik terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat hubungan antar masyarakat dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungan masing-masing. Hal ini mengakibatkan perbedaan suku bangsa, bahasa, budaya serta peranan laki-laki dari perempuan.

c.Perbedaan kondisi alam

Kondisi alam yang berbeda seperti daerah pantai, pegunungan, daerah subur, padang rumput, pegunungan dataran rendah, rawa dan laut mengakibatkan perbedaan masyarakat. Juga kondisi kekayaan alam, tanaman yang dapat tumbuh hewan yang hidup disekitarnya. Masyarakat di daerah pantai berbeda dengan masyarakat pegunungan seperti perbedaan bentuk rumah, mata pencarian, makanan pokok, pakaian, kesenian bahkan kepercayaan.

d.Keadaan transportasi dan kumunikasi

Kemajuan sarana transportasi dan komunikasi juga mempengaruhi perbedaan masyarakat Indonesia. Kemudahan sarana ini membawa masyarakat mudah berhubungan dengan masyarakat lain, meskipun jarak dan kondisi alam yang sulit. Sebaliknya sarana yang terbatas juga menjadi penyebab keberagaman masyarakat Indonesia.

e.Penerimaan masyarakat terhadap perubahan

Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang dating dari dalam maupun dari luar masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, seperti masyarakat perkotaan. Namun ada juga sebagian masyarakat tetap bertahan pada budaya sendiri.

3. Keberagaman suku bangsa

Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa merupakan sekelompok manusia yang memiliki kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa. Jadi suku bangsa merupakan gabungan sosial yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan asal-usul dan tempat asal serta kebudayaan.

Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa satu dengan yang lainnya yaitu bahasa daerah, adat istiadat, sistem kekerabatan, kesenian daerah dan tempat asal. Beberapa suku bangsa di Indonesia berdasarkan asal daerah tempat tinggal yaitu di Pulau Sumatera terdapat suku Aceh, Gayo Alas, Batak, Minangkabau dan Melayu. Di Pulau Jawa terdapat suku Jawa, Sunda, Badui, Samin sedangkan di Kalimantan terdapat suku Dayak. Di Sulawesi terdapat suku Bugis, Manado, Gorontalo, Makasar. Kawasan Maluku terdapat suku Ambon, Sangir Talaud, Ternate, Kawasan Bali dan Nusa Tenggara yaitu suku Bali, Lombok, Bima dan Timor. Sedangkan di Papua terdapat suku Asmat dan suku Dani.

Kehidupan sosial budaya masyarkat Indonesia sangat beragam. Hal ini dibentuk oleh kondisi geografis dan kondisi sosial disetiap daerah di seluruh Indonesia. Kondisi suatu daerah dengan daerah lainnya memiliki berbagai perbedaan.

Contohnya masyarakat yang tinggal didaerah pegunungan akan lebih banyak menggantungkan kehidupan dari pertanian. Oleh karena itu, akan berkembang kehidupan sosial budaya masyrakat petani. Sementara itu, daerah pantai akan mempengaruhi masyrakatya untuk memiliki mata pencarian sebagai nelayan dan berkembanglah kehidupan sosial masyarakat nelayan.

Keberagaman bangsa Indonesia tampak pula dalam seni sebagai hasil kebudayaan daerah di Indonesia. Misalnya dalam bentuk tarian dan nyanyian. Hamper semua daerah atau suku bangsa mempunyai tarian dan nyanyian yang berbeda. Begitu juga dalam bidang seni rupa, setiap daerah mempunyai hasil karya yang berbeda dan menjadi ciri khas daerahnya masing-masing.

4. Keberagaman Agama dan Kepercayaan di Indonesia

Keberagaman ini antara lain di pengaruhi oleh letak geografis di jalur perdagangan internasional. Dukungan kekayaan alam yang melimpah dan diperlukan oleh bangsa lain, maka perdagangan asing datang ke Indonesia. Selain melakukan kegiatan perdagangan, mereka juga menyebarkan ajaran agama dan kepercayaan yang mereka yakini yakni agama Hindu dan Budha masuk dibawa oleh bangsa India yang sudah lama berdagang dengan Indonesia, lalu menyusul para pedagang Gujarat menyebarkan ajaran Islam. Kedatangan bangsa Eropa membawa agama kristen dan katolik, sedangkan pedagang Cina menganut agama Kong Hu Chu. Berbagai agama diterima oleh bangsa Indonesia sebab sebelumnya masyarakat sudah mengenal kepercayaan seperti animisme dan dinamisme. Juga sifat keterbukaan masyarakat Indonesia menerima budaya lain.



5. Keberagaman Ras

Keberagaman Ras bebrapa pakar mempunyai pendapat berbeda tentang pengertian ras, namun biasany ras dapat diartikan sebagai sekelompok besar manusia yang mempunyai ciri-ciri fisik yang sama. Manusia yang satu mempunyai perbedaan ras dengan manusia yang lainnya sebab adanya perbedaan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, warna dan bentuk rambut, ukuran badan, bentuk badan, bentuk dan warna mata, dan ciri fisik lainnya.

Masyarakat indonesia mempunyai keberagaman ras disebabkan oleh kehadiran bangsa asing ke wilayah Indonesia, sejarah penyebaran ras di sunia, letak geografis wilayah Indonesia. Beberapa ras yang ada di Indonesia seperti ras malayan-mongoloid yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan Sulawesi. Yang kedua adalah ras malanesoid yang tersebar di daerah Papua, Maluku dan NTT. Ketiga ras Asiatic mongoloid seperti orang Tionghoa, Korea dan Jepang. Ras ini tinggal dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, namun terkadang mendiami daerah tertentu. Terakhir yaitu ras Kaukosoid yaitu orang India, Timur Tengah, Australia, Eropa dan Amerika.







a. Mongoloid

Mongoloid Asia (Asiatic Mongoloid), warna kulit kuning pucat atau putih lobak, ukuran tubuh sedang, rambut hitamkejur, bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata sipit.Ras tersebut terdapat di daerah Asia Utara, Asia Tengah,dan Asia Timur.

Mongoloid Malaya atau Oceania (Malayan Mongoloid), warna kulit kuning kecokelatan, ukuran tubuh agak tinggi,bentuk muka lonjong atau oval dan bulat, mata biasa, rambuthitam lurus, dan bergelombang (ikal). Mereka terdapat didaerah Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia, Malaysia,Filipina, dan penduduk asli Taiwan.

Mongoloid Amerika atau Indian (American Mongoloid):warna kulit merah, ukuran tubuh tinggi, rambut hitam lurus,bentuk muka lonjong atau oval, mata sipit. Mereka terdapatdi daerah Amerika Selatan (penduduk Terra del Fuego) dandi Amerika Utara (penduduk asli Eskimo).

b. Negroid

Negroid Afrika (African Negroid): badan kekar dan tinggi,kulit hitam pekat, rambut hitam keriting, bentuk muka bulatatau tebal. Jenis ras ini terdapat di Benua Afrika.

Negrito, ukuran tubuh pendek dan kekar, ukuran kakidan tangan pendek. Mereka terdapat di Afrika Tengah,semenanjung Melayu, dan Filipina.

Negroid Melanesia (Papua Melanosoid): ciri-ciri tubuh antaraNegroid Afrika dan Negrito. Mereka terdapat di PulauPapua dan Kepulauan Melanesia.

Austroloid, ciri-ciri tubuh hampir sama dengan NegroidAfrika. Kelompok ini merupakan ras penduduk asliAustralia: bertempat tinggal di daerah pedalaman, hidupsecara bergerombol dan berpindah-pindah. Saat inijumlahnya relatif sedikit dan semakin berkurang.

c. Kaukasoid

Kaukasoid Nordik (Nordic Caucasoid): ukuran tubuh tinggi,rambut keemasan, mata biru, bentuk muka lonjong atauoval. Ras tersebut terdapat di daerah Eropa Utara sekitarLaut Baltik.

Kaukasoid Mediterania (Mediteran Caucasoid): ukuran tubuhlebih pendek daripada Nordik, rambut cokelat dan hitam, matacoklat, bentuk muka bulat. Ras tersebut terdapat di sekitar LautTengah, Afrika Utara, Armenia, Saudi Arabia, dan Iran.

Kaukasoid Alpin (Alpin Caucasoid): ciri-ciri tubuh antara tipeNordik dan Mediterania. Mereka terdapat di daerah EropaTimur dan Eropa Tengah.

Kaukasoid Indik atau Hindu (Indic Caucasoid): ukurantubuh lebih pendek daripada Mediterania, warna kulitras Mong o loid (kuning dan coklat), tetapi bentuk mukaras Kaukasoid, mata hitam, rambut hitam, bentuk mukalonjong atau oval dan bulat. Mereka terdapat di Pakistan,India, Banglades, dan Srilanka.

d. Ras khusus

Bushman, memiliki ukuran tubuh sedang, warna kulitcoklat, rambut hitam keriting, mata lebar. Mereka terdapatdi daerah gurun Kalahari (Afrika Selatan).

Veddoid, ciri-cirinya hampir sama dengan Negrito, ukurantubuh lebih pendek mendekati kerdil. Mereka terdapat didaerah pedalaman Srilanka dan Sulawesi Utara.

Polinesoid, ukuran tubuh sedang, warna kulit cokelat,mata lebar, rambut hitam berombak. Mereka terdapat diKepulauan Mikronesia dan Polinesia.

Ainu, memiliki warna kulit dan rambut ras Kaukasoid, tetapibentuk muka ras Mongoloid. Mereka terdapat di PulauHokaido dan Karafuko (Jepang Utara).

Setiap warga negara harus menjunjung tingg rasa persaudaraan, kekerabatan dan persahabatan sehingga terwujudnya perdamaian. Hal itu sesuai dengan sila kedua Pancasila “ Kemanusiaan yang adil dan beradab” bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia tanpa membeda-bedakan ras.



6. Keragaman antar golongan

Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari struktur masyarakatnya. Struktur masyarakat Indonesia menurut Syarif Moeis (2008) ditandai dengan dua ciri atau dua titik pandang. Pertama, secara horizontal ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat, dan kedaerahan. Secara vertikal, ditandai dengan adanya lapisan atas dan lapisan bawah yang cukup tajam.

a. Golongan ukuran Kekayaan

Golongan ukuran kekayaan adalah kepemilikan harta benda seseorang dilihat dari jumlah dan materiil saja. Biasanya orang yang memiliki harta dalam jumlah yang besar akan menempati posisi teratas dalam penggolongan masyarakat berdasarkan kriteria ini. Golongan berdasarkan ukuran kekayaan yaitu Si Kaya dan Si miskin.

b. Golongan ukuran kekuasaan dan wewenang

Golongan ukuran kekuasaan dan wewenang adalah kepemilikan kekuatan atau power seseorang dalam mengatur dan menguasai sumber produksi atau pemerintahan. Biasanya ukuran ini dikaitkan dengan kedudukan atau status sosial seseorang dalam bidang politik. Golongan berdasarkan kekuasaan dan wewenang yaitu penguasa dan rakyat.

c. Golongan ukuran kehormatan

Golongan ukuran kehormatan dapat diukur dari gelar kebangsawanan atau dapat pula diukur dari sisi kekayaan materiil. Orang yang mempunyai gelar kebangsawanan yang menyertai namanya, seperti raden, raden mas, atau raden ajeng akan menduduki strata teratas dalam masyarakat. Golongan berdasarkan ukuran kehormatan yaitu Ningrat dan jelata.

d. Golongan ukuran ilmu pengetahuan

Golongan ukuran ilmu pengetahuan artinya ukuran kepemilikan seseorang atau penguasaan seseorang dalam hal ilmu pengetahuan. Kriteria ini dapat pula disebut sebagai ukuran kepandaian dalam kualitas. Berdasarkan ukuran ini, orang yang berpendidikan tinggi, misalnya seorang sarjana akan menempati posisi teratas dalam stratifikasi sosial di masyarakat. Golongan berdasarkan ilmu pengetahuan yaitu cendekiawan dan awam.

Meskipun berbeda-beda golongan namun seluruh warga negara hidup dalam satu ikatan yang kuat, tanah air Indonesia. Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan ciri bangsa Indonesia harus selalu dilestarikan dan dijadikan dasar bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

7. Arti Penting Memahami Keberagaman dalam Masyarakat Indonesia

Aspek kewilayahan menjelaskan, bahwa wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah merupakan negara kepulauan dengan ribuan pulau besar kecil di dalamnya. Satu pulau dengan pulau yang lain dipisahkan oleh bentangan laut yang sangat luas. Kondisi wilayah yang demikian menjadikan keterpisahan antara satu bagian wilayah negara dengan wilayah negara yang lain dalam negara Indonesia.

Di samping itu juga terdapatnya jarak yang jauh antara pusat dengan daerah. Terbawa oleh kondisi kewilayahan tersebut, perlu disadari oleh semua pihak bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia sesungguhnya rawan terjadinya perpecahan (disintegrasi). Kenyataan lain menunjukkan, bahwa pemerintah dihadapkan pada persoalan adanya daerah yang ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Aspek sosial budaya menjelaskan, bahwa masyarakat Indonesia diwarnai oleh berbagai macam perbedaan, baik perbedaan suku, ras, agama, kebudayaan, dan bahasa. Kondisi sosial budaya yang demikian menjadikan kehidupan bangsa Indonesia menyimpan potensi terjadinya konflik. Kenyataan juga menunjukkan, bahwa dalam kehidupan bangsa Indonesia sering terjadi konflik antar-kelompok masyarakat yang dilatarbelakangi oleh perbedaan-perbedaan tersebut.

Sampai saat ini, konflik-konflik yang terjadi tidak menimbulkan perpecahan dalam kehidupan bangsa Indonesia. Namun demikian kenyataan semacam itu perlu manjadikan perhatian semua pihak agar dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga.

Atas dasar dua alasan tersebut, maka penting sekali memahami keberagaman dalam masyarakat Indonesia yang ditujukan untuk mengusahakan dan mempertahankan persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tanpa kesadaran akan keberagaman yang kita miliki, bangsa Indonesia bisa saja terjerumus ke arah perpecahan.

Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki dampak positif sekaligus dampak negatif bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara.. Dampak positif memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan, sedangkan dampak negatif mengakibatkan ketidakharmonisan bahkan kehancuran bangsa dan negara. Keberagaman suku bangsa, budaya, ras, agama, dan gender menjadi daya tarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Kita tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga keindahan dalam keberagaman masyarakat Indonesia.

Perbedaan dalam lingkungan sekolah juga memiliki manfaat bagi pelajar, guru, dan sekolah. Bayangkan apabila setiap saat semua pelajar dan guru selalu memiliki pendapat yang sama, cara berpakain yang sama, cara berbicara yang sama. Maka kehidupan sekolah akan “monoton atau hambar”. Kreatifitas dan inovasi akan lebih berkembang apabila memungkinkan perbedaan pendapat, berpikir, dan berkreasi.

B. Komunikasi Dalam Masyarakat Majemuk

Menurut Sidiq (dalam Arkanudin, 2001:87), masyarakat adalah kumpulan manusia yang merupakan satu kesatuan hidup yang memiliki adat istiadat dan sistem nilai serta norma yang pada dasarnya mengatur pola hubungan diantara mereka. Ralph Linton (1936:91), mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.

Istilah masyarakat majemuk (plural societies), pertama kali dikemukakan oleh Furnivall (1967:446), sebagai hasil penelitiannya pada masyarakat di wilayah kekuasaan Hindia Belanda pada waktu itu yaitu Indonesia dan Birma. Dari hasil penelitiannya Furnivall mengemukakan bahwa masyarakat majemuk yakni suatu masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa pembauran satu sama lain di dalam suatu kesatuan politik.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa masyarakat majemuk memiliki ciri di dalam kehidupan sosial, mereka tidak memiliki permintaan jasa sosial yang seragam. Sebagai type masyarakat daerah tropis dimana mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan ras. Orang-orang Belanda sebagai golongan minoritas kendati jumlahnya semakin bertambah-tambah terutama pada abad ke 19, sekaligus ia adalah penguasa yang memerintah bagian yang amat besar orang-orang Indonesia pribumi sebagai warga negara kelas tiga di negeri sendiri. Golongan orang-orang Tionghoa, sebagai golongan terbesar diantara orang-orang timur asing lainnya, menempati kedudukan menengah diantara kedua golongan tersebut di atas.

Walaupun dalam masyarakat majemuk terdiri atas berbagai suku bangsa dengan adat-istiadat yang berbeda, namun menurut Taneko (1990:116), interaksi sosial diantara mereka dapat dibedakan dalam empat bentuk yaitu kerja sama, persaingan, pertikaian, dan akomodasi. Dijelaskan lebih lanjut bahwa, kerja sama adalah suatu bentuk proses sosial dimana dua atau lebih perorangan atau kelompok mengadakan kegiatan bersama guna mencapai tujuan yang sama. Timbulnya kerjasama menurut Cooley(dalam Soekanto,1990:61), adalah apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan yang sama, dan saat yang bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan tersebut melalui kerjasama, kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerjasama yang berguna.

Persaingan merupakan suatu proses sosial, dimana beberapa orang atau kelompok berusaha mencapai tujuan yang sama dengan cara yang lebih cepat dan mutu yang lebih tinggi (Hendropuspito,1989; dalam Arkanudin:2001:38). Persaingan dapat terjadi dalam segala bidang kehidupan, misalnya bidang ekonomi, kedudukan dan kekuasaan. Gillin dan Gillin (dalam Soekanto,1990:78), menyatakan persaingan dapat diartikan sebagai proses sosial, dengan perorangan atau kelompok-kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian publik dengan cara berusaha menarik perhatian publik atau dengan cara mempertajam prasangka yang ada tanpa mempergunakan ancaman kekerasan. Persaingan dapat juga mengakibatkan semangat pada beberapa macam kegiatan, bahkan persaingan ada yang mempunyai tendensi kepada pertikaian.

Pertikaian dapat terjadi karena proses interaksi, dimana penafsiran makna perilaku tidak sesuai dengan maksud dari pihak pertama, yaitu pihak yang melakukan aksi, sehingga menimbulkan suatu keadaan dimana tidak terdapat keserasian diantara kepentingan dan pihak-pihak yang melakukan interaksi. Pada pertikaian terdapat usaha untuk menjatuhkan pihak lawan dengan menggunakan kekerasan (Juheifa, 2000:14).

Hendropuspito (dalam Arkanudin, 2001:40), menyatakan bahwa akomodasi merupakan suatu bentuk proses sosial yang didalamnya terdapat dua atau lebih individu atau kelompok berusaha untuk tidak saling mengganggu dengan cara mencegah, mengurangi atau menghentikan ketegangan yang akan timbul atau yang sudah ada. Soekanto (1990:62-67), menyatakan bahwa akomodasi itu menunjuk pada dua arti: pertama akomodasi itu menunjuk pada suatu proses, dan kedua; akomodasi itu menunjuk pada suatu keadaan. Sebagai suatu proses menunjuk pada usaha-usaha untuk mencapai penyelesaian atau pertikaian, sedangkan sebagai suatu keadaan menunjuk pada suatu kondisi selesainya suatu pertikaian.

Bentuk interaksi sebagai mana yang telah dikemukakan diatas pada dasarnya dapat dijumpai pada semua lapisan masyarakat, hanya yang berbeda derajatnya saja.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa,ras, agama, ideologi dan budaya (masyarakat majemuk). Keragaman dalam masyarakat adalah sebuah keadaan yang menunjukkan perbedaan yang cukup banyak macam atau jenisnyadalam masyarakat. Keragaman berasal dari kata ragam. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, ragam berarti macam atau jenis.

Keberagaman bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan daerah. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di lakukan tahun 2010,di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.


DAFTAR PUSTAKA

Darojah, Nuratma. Keberagaman Dalam Masyarakat Indonesia. [Online] Tersedia:

https://nurutamidarojah.wordpress.com/sesi-2/bab-2-bertoleransi-dalam-keberagaman-di-indonesia/a-keberagaman-dalam-masyarakat-indonesia/

Markijar. Keberagaman Bangsa Indonesia. [Online] Tersedia :

http://www.markijar.com/2016/04/keberagaman-bangsa-indonesia.html

Febasfi. Interaksi Sosial Dalam Mayarakat. [Online] Tersedia :

http://febasfi.blogspot.co.id/2013/02/interaksi-sosial-dalam-masyarakat.html














Tidak ada komentar:

Posting Komentar