Kamis, 13 Desember 2018

Makalah PKN Tentang Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya


MAKALAH PENJAJAHAN DI INDONESIA DAN AKIBATNYA



Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Konsep Dasar pkn

Dosen Pengampu: Putri Hana Febriana S.Pd,M.Pd.







                                                                  Disusun Oleh:
                                                                  1. Handika



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2017




KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Penjajahan di Indonesia dan Akibatnya“ pada mata kuliah Konsep Dasar PKN.

Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara-cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk.

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan nabi besar Muhammad saw atas petunjuk dan risalahnya. Yang telah membawa zaman kegelapan ke zaman terang benderang.

Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan dan penulisan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik anda untuk membuat makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.



Bangkinang, November 2017





( Penulis )





DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR ............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I ...................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penulisan ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1

C. Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II .................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

A. Pengertian Sejarah ...................................................................... 2

B. Penjajahan di Indonesia dan akibatnya ...................................... 2

C. Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa indonesia dalam

mencapai kemerdekaan ............................................................... 5

D. Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa indonesia dalam

mempertahankan kemerdekaan .................................................... 10

BAB III .................................................................................................... 17

PENUTUP ............................................................................................. 17

A. Simpulan .................................................................................... 17

B. Saran .......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 18



BAB I

PENDAHULUAN



1. Latar Belakang

Mata kuliah Konsep Dasar PKN terdapat materi memahami sejarah tentang bangsa Indonesia sejak jaman penjajahan hingga menuju kemerdekaan. Materi ini membahas tentang pengertian sejarah dan kerakteristinya serta membahas tentang penjajahan Indonesia oleh negara asing dan akibatnya dan juga cara mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Indonesia.

Tujuan mempelajari sejarah adalah agar generasi masa kini dapat mengetahui,memahami dan mencontoh hal-hal yang positif dari masa penjajahan hingga masa kemerdekaan Indonesia.



2. Rumusan Masalah

1.1 Apakah pengertian sejarah?

2.1 Bagaimanakah penjajahan di indonesia dan apa akibatnya?

3.1 Bagaimanakah karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan?

4.1 Bagaimana karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan keemerdekaan?



3. Tujuan

1.1 Mengetahui pengertian sejarah.

2.1 Mengingat karakteristik penjajahan di Indonesia serta akibatnya.

3.1 Mengetahui karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan.

4.1 Mengetahui karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan keemerdekaan.



BAB II

PEMBAHASAN



1. Pengertian Sejarah

Menurut Edward sejarah ialah suatu proses interaksi serba terus menerus antara sejawaran dengan fakta-fakat yang ada. Menurut Robert sejarah ialah kenangan pengalaman umat mansia. Sedangkan menurut James sejarah adalah semua peristiwa di masa lampu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Jadi dapat disimpulkan bahwasannya sejarah merupakan kisah atau cerita yang berhubungan dengan kejadian masa lalu atau sudah terjadi.



2. Penjajahan di Indonesia dan akibatnya

Ada dua faktor yang mengakibatkan penduduk yang ada di wilayah nusantara ini dijajah oleh bangsa Barat, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud dengan faktor internal adalah kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya sehingga bangsa lain dapat masuk dan menguasai serta memonopoli perdagangan, sedangkan faktor eksternal adalah kondisi yang terjadi di negara-negara penjajah khusunya di Eropa sehingga mereka melakukan ekspedisi dan ekspansi ke seluruh dunia hingga sampai di wilayah nusantara.

Adapun bangsa-bangsa Barat yang melakukan penjelajahan ke wilayah Asia Tenggara termasuk wilayah nusantara yang saat ini bediri NKRI secara berturut-turut adalah Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda.

Apabila dirinci, sebenarnya ada sejumlah faktor yang menyebabkan bangsa Barat atau Eropa itu datang ke wilayah nusantar termasuk Indonesia.

1) Berkemangnya ajaran Copernicus yang menyatakan bahwa dunia / bumi ini bulat.

2) Berkembangnya zaman renaisance di Eropa.

3) Berkembangnya kekuasaan Islam di daerah Afrika Utara.

4) Semangat Recoquesta/semangat perang salib yaitu semangat untuk menaklukkan orang-orang Islam.

5) Ambisi untuk mencari daerah-daerah baru untuk mencari kekayaan, kejayaan dan meyebarkan agama nasrani (Gold, Glory, Gospel).

6) Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494).

Bangsa asing menjajah Indonesia tidak sepenuhnya disebabkan oleh faktor eksternal melainkan karena faktor internal pula, yaitu:

a. Terjadinya kontak hubungan perdagangan antara penduduk pribumi dan orang asing.

b. Penduduk nusantar termasuk Indonesia adalah penghasil rempah-rempah yang sangat diperluka oleh orang-orang barat.

c. Kondisi penduduk nusantara masih merupakan kerajaan-kerajaan kecil yang sangat rentan dengan persaingan dan diantara mereka terjadi ambisi untuk saling menaklukkan.

Secara umum praktik penjajahan dimanapun memiliki karakteristik yang sama yakni menciptakan situasi dan kondisi tidak nyaman, tidak merdeka dana adanya konflik-konflik antar warga pribumi sehingga terjadi perpecahan. Pada saat kekuatan terpecah-pecah inilah penjajah masuk dan menguasai seluruh tatanan kehidupan yang berakibat penduduk pribumi kehilangan kekuasaan. Berikut karakteristik para penjajahan bangsa Eropa:

1) Karakteristik penjajahan portugis

Faktor penyebab Portugis mengadakan ekspsnsi kearah timur disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di Roma, selangkah demi selangkah mereka arungi Samudra yang menuju ke arah timus, di mulai dari Tanjung Harapan oleh Bartolomens Olaz, kemudian vasco dan Gama sampai Kalikut India dan Alfonso de Albuqueraque sampai di Malaka mereka memanfaatkan persaingan yang terjadi di antara penguasa setempat untuk memperkuat kedudukannya sehingga mudah memonolopi perdagangan.

2) Karakteristik penjajahan Spnyol

Spanyol menjajah Indoensia hanya semetara karena mereka lebih memfokuskan kekuasaannya di Filipina, meskipun hanya sementara, spanyol mendapat bagian wilayah barat yang dipimpin “MAGEL HAEN”.

3) Karakteristik penjajahan Inggis

Pada akhir abad XVI Inggris mengadakan hubungan dagang dengan dunia timur melalui Tanjung Harapan. Sementara itu perhatian Inggris terbagi menjadi dua Indonesia dan India. John Jourdan merupakan pemimpin perdagangan Inggris yang dianggap paling membahayakan kedudukan Belanda di nusantara dan dengan tegas menandaskan bahwa perdagangan di Maluku adalah bebas untuk siapapun, maka perselisihan antar Belanda dengan Inggris pun tak terelakkan dalam perselisihan di menangkan oleh Inggris, namun setahun kemudian kapal-kapal Inggris dihadang oleh Belanda yang mengakibatkan Inggris mengalami kekalahan, sehingga menarik diri dari wilayah nusantara dan memusatkan perhatiannya di India.

4) Karakteristik penjajahan belanda

Belanda datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah disaat negaranya terjadi perang antar agama yang dipimpin oleh Cornelis de Hotmen, dia berhasil mendarat di banten tahun 1596 yang pada saat itu kedatangan Belanda disambut baik oleh rakyat sehingga dalam waktu singkat akhirnya Belanda mengatasi persaingan tersebut dengan mebentuk kongsi dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama Vereenigde Oost Indische Compangnie (VOC) yang bertujuan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik dari luar maupun dalam negeri. Adapun hal-hal monopoli yang di miliki VOC antara lain:

a. Hak membuat perjanjian dengan raja-raja dikawasan tersebut.

b. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian.

c. Hak untuk membuat senjata dan mendirikan perbentengan.

d. Hak untuk mencetak uang.

e. Hak untuk mengangkat dan menghentikan para pegawainya.

f. Hak untuk mengadili perkara.

g. Hak Oltroi ini berlaku untuk jangka waktu 21 tahun.

Pada tanggal 31 Desember 1799 akhirnya VOC dinyatakan bubar, karena terjadi banyak perlawanan di berbagai tempat di seluruh tanah air.

5) Karakteristik penjajahan jepang

Kehadiran jepang ke indonesia tidak lepas dari sejarah perkembangan jepang sendiri.

Penjajahan bangsa-bangsa asing terhadap Indonesia menimbulkan akibat pada beberapa aspek, yaitu.

a. Ekonomi

Kondisi perekonomian penduduk nusantara sangat parah pada masa penjajahan terutama sejak diberlakukannya sistem tanam pajak oleh pemerintah Hindia Belanda.

b. Politik dan ideologi

Pemerintah Hindia Belanda menerapkan aturan yang keras terhadap para aktivis pejuang yang berjuang melalui partai politik.

c. Sosial budaya

Akibatnya ditandai oleh semakin melemahnya kekuasaan feodal atau rasa-raja dan bangsawan.



3. Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa indonesia dalam mencapai kemerdekaan

1) Faktor pendorong timbulnya kebangkitan nasional

Di samping faktor dari diri bangsa Indonesia sendiri, peristiwa-pwristiwa yang terjadi di luar negeri turut pula mempengaruhi perkembangan pergerakan nasioal indonesia.peristiwa-peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut.

a) Kemenangan jepang terhadap Rusia.

b) Perjuangan Indonesia Rakyat filipina 1898.

c) Kebangkitan Nasional India.

d) Revolusi Nasional Tiongkon atau Cina.

e) Kebangkitan Nasional di Mesir.

2) Karakteristik perjuangan bangsa Indonesia pada masa pergerakan nasional

a) Organisasi Budi Utomo (BU)

Sejak awal berdirinya hingga konggres pertamanya, Budi Utomo merupakan organisasi pelajar pertama sebagai anggota inti. Tujuannyapun dirumuskan secara samar-samar “Kemajuan Hindia” dan ruang geraknyapun masih terbatas. Oleh karena itu tidak melibatkan diri dalam dunia politik, maka organisasi ini memperoleh pengesahan dari pemerintah kolonial.

Namun harapan Budi Utomo untuk memperluas aktivitasnya tidak terkabul, karena faktor intern yang menyebabkan lambannya gerak organisasi. Kemudian ketua diganti Notodirodjo mulailah mengadakan perbaikan. BU sebagai pelopornya, timbullah pergerakan daerah yang turut andil dalam pergerakan nasional.

b) Organisasi Sarekat Islam (SI)

Yang semula bernama Sarekat Dagang Islam dipelopori oleh H. Samanhudi karena Indonesia rata-rata penduduknya beragama Islam bisa kita bayangkan pesatnya anggota SI. Untuk mengantisipasi perkembangan ini pemerintah tidak mengizinkan SI berbadan hukum.

c) Indische Party (IP)

Pendirinya adalah tokoh-tokoh 3 serangkai, ketiga tokoh tersebut mempunyai wawasan piker yang luas dan paham yang diinginkan bangsanya. Tujuan didirikannya adalah membangun rasa cinta terhadap Indonesia. Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar Dewantara “Alls ik en Nederlander wass” . Sindiran yang tajam tersebut mengakibatkan keluarnya keputusan pembuangan ketiga tokoh tersebut.





d) Perhimpunan Indonesia (PI)

Organisasi ini bertempat di luar negeri tepatnya di Belanda. Pendirinya adalah para pelajar Indonesia yang melanjutkan studinya ke negeri Belanda. Hasil kerja mereka bergema hingga ke Indonesia terbukti dengan berdirinya Studie Club dengan tujuan mendorong kaum muda agar mempunyai kewajiban terhadap masyarakat dan mengajarkan sesuatu yang berfaedah untuk masyarakat. Dengan kesamaan tujuan telah mampu memperkokoh cita-cita kebangsaan, persatuan dan kemerdekaaan Indonesia.

e) Partai Nasional Indonesia (PNI)

Setelah para pelajar pulang dari Belanda mereka sepakat untuk mendirikan perkumpulan baru bernama PNI diketuai oleh Ir. Soekarno. Memiliki titik terang dan dukungan banyak dari rakyat. PNI sangat kuat sehingga mendorong semangat pemuda dan melahirkan Sumpah Pemuda. Tahun 1929 tersiar kabar bahwa PNI akan melakukan pemberontakan, inilah kesempatan pemerintah untuk menangkap para tokoh PNI. Menurut pemerintah PNI organisasi terlarang.

f) Partai Indonesia Raya

Pendiriannya untuk selalu maju memperjuangkan nasib bangsanya untuk menjadi bangsa yang terpuji. Melihat perkembangan BU yang tidak begitu menggembirakan maka Sutomo dan kawan-kawan mengadakan perundingan organisasi partai baru, yakni Parindra agar terlahir satu kesatuan yang tangguh dan efisien.

Setelah dr. Sutomo meninggal, kembali diadakan konggres kedua terutama untuk memilih pengganti Sutomo sepakat terpilih ketua adalah Wuryaningrat. Disisi lain, Parindra juga menerapkan sistem pembinaan terhadap anggotanya secara militer dengan maksud untuk menumbuhkan manusia yang sehat dan disiplin maka dibentuklah organisasi pemuda Parindra yang bernama Surya Wirawan.





g) Gabungan Politik Indonesia

Pada tahun 1939 terbentuklah organisasi baru yaitu gabungan politik Indonesia yang lebih dikenal dengan istilah GAPI. Tujuan dari GAPI sendiri adalah.

· Hak mengatur diri sendiri.

· Persatuan bangsa.

· Demokrasi dalam politik.

Salah satu keberhasilan GAPI ialah Indonesia berparlement, serta keberhasilan lainnya adalah mengakiu merah putih sebagai benderanya, Indonesia Raya sebagai lagu persatuan dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan.

Gapi adalah gabungan dari partai-partai politik dan non politik, kondisi ini sering menyebabkan tidak ada keseiramaan yang mengakibatkan perpecahan diantara anggota yang sangat merugikan persatuan dan kesatuan bangsa.

h) Sumpah Pemuda

Lahirnya sumpah pemuda berkaitan erat dengan kelahiran Budi Utomo yang merupakan cikal bakal terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Pada tahun 1926 untuk pertama kali, kongres pemuda I diadakan. Topic pembahasan pada kongres pemuda satu berkisar pada masalah kebudayaan, sosoal dengan bahasa pengantar bahasa belanda.

Kongres pemuda II yang dilaksanakan pada tanggal 26-28 oktober 1928 di Jakarta, adalah monument sangat berarti bagi masa pergerakan Nasional. Masalah yang dibicarakan adalah bagaimana caranya mendapatkan bentuk persatuan diantara pemuda-pemuda di Indonesia. Tokoh-tokoh pendiri kongres pemuda II adalah Muhammad Yamin tentang persatuan dan kebangsaan Indonesia,Pornomo wulan, Sarwono dan Ki S Mangunsarkoro tentang pendidikan dan tidak lupa prasarana berkaitan dengan kepanduan.



Intisari keputusan kongres II yang biasa kita kenal dengan istilah Sumpah Pemuda adalah.

· Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah yang satoe tanah Indonesia.

· Kami poetra dan poetri Indonesia menjoendjoeng bahasa pesatoean, Bahasa Indonesia.

· Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa yang satoe, Bangsa Indonesia.



3) Karakteristik perjuangan bangsa indonesia pada masa menjelang kemerdekaan

Seperti telah diketahui perjuangan partai politik di Indonesia sudah menggembirakan karena sudah mulai mendapat perhatian dan tanggapan serius dari pemerintah koloial Belanda. Hanya disayangkan kegembiraan ini pun harus pupus bersamaan dengan punahnya belanda yang harus bertekuk lutut kepada pemerintahaan Jepang.

Pada masa penduduk Jepang kehidupan partai politik benar – benar dipetieskan, tidak ada satupun partai politik yang berkembang pesat pada masa penduduk Belanda yang mampu bertahan hidup pada masa penduduk Jepang.

Untuk mendapat dukungan rakyat maka gerakan yang dilancarkan Jepang adalah Gerakan 3A yang berarti Nippon cahaya, pelindung dan pemimpin Asia. Dari pihak pemerintah yaitu Ir.Soekarno, Moh.Hatta, K,H. Mas Mansur, Ki Hajar Dewantoro memimpin PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).

Akibat penindasan Jepang yang semena – mena, timbullah gerakan pemberontakan dibeberapa daerah seperti di Singapura, tasikmalaya dipimpin oleh K.H. Zaenal Mustofa. Di Aceh dipimpin oleh Tengku Abdul jalil dan di Blitar dipimpin oleh Supriyadi.





4. Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia didalam mempertahankan kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni.

· Tahun 1945 – 1949

Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan kemasyarakatan.

· Tahun 1949 – 1959

Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.

· Tahun 1959 – 1965

Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya.



1.1 Perjuangan bangsa Indonesia pasca proklamasi

Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 oleh Sukarno–Hatta atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa dilapangan Ikada pada tanggal 19 September 1945.

Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu tanggal 19 September 1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang bendera Merah – Putih – Biru di puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan mengibarkannya kembali sebagai bendera Merah-Putih.

Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah pihak sekutu datang di Indonesia mrnimbulkan masalah baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad (SEAC) dibawah Lord Louis Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan Sekutu yang merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) dibawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu:

· Menerima penyerahan diri tentara Jepang

· Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu

· Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke Jepang

· Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan sipil.

Kedatangan mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada kerjasama dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil.

Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945 berunding dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan adanya pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan sekutu, seperti terjadi di Surabaya, ambarawa, Medan, Bandung, dan daerah lainnya.

Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima inggris berkesimpulan bahwa sengketa Indonesia – Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani persetujuan linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian internasional, namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai tanggal 4 Agustus 1947. Untuk mengawasi genjatan sejataini dibentuklah komosi konsuler yang beranggotakan 3 Negara ( KTN : Komisi Tiga Negara ) yakni, Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.



Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan pertahanan rakyat semesta sebagai berikut.

Ø Tidak akan melakukan pertahan militer.

Ø Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi hangus total.

Ø Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat dibeberapa kompleks pegunungan.

Ø Tugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong sehingga seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar.

Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika Serikat mengeluarkan resolusiyang disetujuioleh semua anggota, yaitu.

Ø Hentikan permusuhan.

Ø Bebaskan presiden serta pemimpin RI.

Ø Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak tanggal 19 Desember 1948.

Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya, dengan sanksi jika tidak bersedia. Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan Marshall-Plan. Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan. Itulah awal berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan pengakuan Belanda terhadap kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat.



2.1 Karakteristik perjuangan bangsa Indonesia pada masa RIS sampai dengan awal pelaksanaan demokrasi terpimpin

Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam KMB di Den haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di ratyifikasi oleh KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.

Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Srikat yang terdiri atas 16 negara bagian. Sementara itu pergolakan – pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari Negara RI bukan semakin berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun muncul dimama-mana , seperti pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar, pemberontakan RMS di Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa – peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut:

a) Peristiwa APRA di Bandung

Pada tanggal 23 Januari 1950 Pasukan / Gerombolan Angkatan Perang Ratu Adil melancarkan serangan terhadap kota Bandung. Gerombolan ini dipimpin oleh Kapten Raymond Westerling.

Peristiwa ini menimbulkan banyak korban karena pasukan APRA membabi buta. Untuk menumpas gerombolan ini maka didatangkan pasukan TNI dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, akhirnya gerombolan ini dapat ditumpas, Westerling melarikan diri ke Jakarta dan kemudian lari keBelanda.

b) Peristiwa Andi Aziz di makasar

Tanggal 5 April 1950 di makasar terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh kesatuan bekas KNIL di bawah pimpinan Kapten andi Aziz, yang sebelumnya menjabat ajudan Wali Negara Bagian Timur. Beserta anak buahnya mereka menawan pejabat Panglima Tritorium Indonesia bagian Timur yakni Letko Achmad Yunus Mokoginto beserta stafnya.

c) Peristiwa RMS di Maluku

Pada tanggal 25 April 1950 mereka mengumumkan berdirinya RMS sebagai Negara yang terlepas dari RIS maupun NIT. Di bawah pimpinan Dr. Soumokil bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur.

d) Peristiwa DI/TII

Gerakan DI mempunyai makna politik, yaitu keinginan untuk mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kehendaknya, sedangkan TII menggambarkan masalah kemiliteran. Jadi DI/TII adalah gerakan suatu kelompok yang ingin mendirikan suatu Negara islam dengan tentara sebagai inti kekuatannya. Pemberontakan ini berlatar belakang perasaan tidak puas terhadap kebijakan pemerintah ketika itu.

e) Pemberontakan PRRI dan PERMESTA si Sumatra dan Sulawesi

Pemberontakan ini murni masalah politik dalam negeri yang nyaris didukung oleh kekuatan luar negeri. Pemberontakan ini berawal dengan pandangan daerah yang melihat pemerintah pusat yang tidak stabil dan belum menyelsaikan atau menstabilkan jalannya pemerintahan.

Pada tanggal 15 Januar 1958 Achmad Husain sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamasikan berdiriny Pemerintah Revolusioner RI yang terlepas dari pusat dan langsung menyusun pemerintahan baru di bawah Syafrudin Prawiranegara sebagai Perdana Menterinya.

f) Pemilu I tahun 1955

Pemilu I tahun 1955 diselengarakan tanggal 29 September 1955 untuk memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 untuk memilih wakil rakyat yang duduk di Dewan Konstituante. Semetara di kalangan masyarakat berpendapat untuk kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 makin kuat. Kegagalan Konstituante untuk menetapkan UUD, serta perdebatan-perdebatan di dalamnya menyebabkan situasi politik dalam negeri yang telah brgolak karena adanya pemberontakan-pemberontakan daerah dan gangguna keamanan semakin gawat.



3.1 Karakteristik dan dinamika perjuangan bangsa indonesia dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan

Setelah konstituante gagal menetapkan UUD 45 menjadi UUD Republik Indonesia, presidan sukarnomenetapkan berlakunya kembali UUD 45 dengan suatu dekrit pada tanggal 5 Juli 1959.

Dalam surat presiden tertanggal 20 Agustus 1959 yang ditujukan kepada DPR dinyatakan bahwa semenjak berlakunya kembali UUD 45 maka bentuk peraturan Negara disesuaikan dengan isi UUD 45. Dengan peraturan presiden No. 13 Tahun 1959 tanggal 31 Desember 1959 dibentuklah Front Nasionaldengan tujuan, antara lain.

v Menyelesaikan revolusi nasional Indonesia.

v Melaksanakan pembangunan semesta nasional.

v Mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.

Sejak tanggal 31 Mei 1956 Indonesia memutuskan hubungan dengan belanda secara sepihak dan sejak tanggal 17 Agustus 1956 bangsa Indonesia membentuk propinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda. Setelah dekrit presiden 5 Juli 1959 usaha untuk merebut kembali Irian Barat oleh pemerintah semakin diintensifkan baik secara diploma melalui PBB maupun melalui Non-PBB dan lebih revolusioner dengan pembelian senjata baru Uni Soviet. Langkah berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA yang intinya menyatakan.

ª Gagalkan pembentukan Negara boneka Papua oleh Belanda.

ª Kibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.

ª Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta bangsa Indonesia.



Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal dengan nama persetujuan New York yang isinya adalah.

1) Tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerah terimakan Irian Barat dari Belanda ke Indonesia.

2) Pemerintah sementara PBB di Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal dari Irian Barat.

3) Pasukan RI yang telah ada di Irian Barat berada dibawah PBB.

4) Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan ke negaranya.

5) Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.

6) 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB.

7) 31 Mei 1963 Irian Baratsepenuhnya milik Indonesia.

Penyelesaian terakhir masalah Irian Barat melalui pepera (penentuan pendapat rakyat)apakah rakyat Irian Barat bergabung dengan RI atau ingin berdiri sendiri menjadi Negara merdeka dibawah pengawasan PBB, yaitu melalui pemungutan suara


BAB III

PENUTUP



A. Kesimpulan

Pengertian sejarah secara umum adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa kehidupan pada masa lampau. Penjajahan di Indonesia membuat bangsa Indonesia menderita dalam bidang ekonomi, bidang politik dan ideologi, serta bidang sosial budaya. Timbulnya kesadaran akan perjuangan yang bersifat nasional bagi para tokoh pergerakan nasional dimungkinkan oleh faktot intern dan factor ekstern. Pergerakan Nasional Indonesia untuk mencapai kemerdekaan ditandai oleh lahirnya organisasi yang bersifat kedaerahan dan nasional.

Perjuangan mempertahankan proklmasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tidak lebih ringan dibandingkan dengan perjuangan dalam mencapai kemerdekaan. Sejak dibacakannya teks proklamasi rakyat Indonesia menghadapi banyak cobaan. Cobaan ini berasal dari dalam bangsa Indonesia sendiri maupun yang berasal dari bangsa lain. Berkat perjuangan yang gigih dan tidak kenal menyerah, bangsa Indonesia berhasil memperoleh kemerdekaan.

B. Saran

Dengan selesainya makalah ini, kami berharap kepada para pembaca agar dapat member masukan baik berupa kritik atau saran yang sifatnya membangun agar pada perbaikan makalah ini, pembaca mendapat manfaat yang lebih daripada sebelumnya.


DAFTAR PUSTAKA


Sapriya, dkk.(2006). Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI PRESS

Ali R.Moh.(1961). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia. Jakarta. Baratha.

Nurul. (2013). Model Pembelajaran Terpadu. [Online]. Tersedia: http://khomnurul.blogspot.co.id/2013/11/kali-ini-aku-mau-share-tentang-makalah.html [diakses 17 Oktober 2017]

http://hanscorp.web.id/konsep-dasar-sejarah/

http://widhisejarahblog.blogspot.com/2011/04/konflik-indonesia-belanda-dan.html

http://bukuonline1.blogspot.com/2012/05/penjajahan-di-indonesia-dan-akibatnya.html

http://phierda.wordpress.com/2010/12/15/penjajahan/

Sari, Rita. (2017). Model Pembelajaran Terpadu. [Online]. Tersedia: http://rita23sari.blogspot.co.id/2017/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_67.html [diakses 17 Oktober 2017]




Tidak ada komentar:

Posting Komentar