PENGUKURAN
Dalam bidang kehidupan, memahami pengukuran dan dapat mengukur dengan satuan ukuran yang tepat adalah hal yang sangat penting. Untuk mempelajari pengukuran diperlukan pengalaman-pengalaman agar makna dari konsepnya dipahami. Menurut Mark, J.L. (1988) ada beberapa cara efektif yang dapat dilakukan oleh guru untuk mempersiapkan kegiatan pengukuran, yaitu:
(1) memilih kegiatan-kegiatan yang dapat mengungkapkan banyak pengalaman yang mendalam untuk mempelajari konsep-konsep pengukuran.
(2) membantu menemukan satuan pengukuran yang tepat dan sesuai.
(3) membimbing untuk menyelidiki, memahami, menemukan, dan menggunakan rumus-rumus dalam pengukuran.
(4) memilih kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dan memenuhi kebutuhan siswa sesuai dengan situasi dan kondisi.
A. Macam-macam Pengukuran
Ditinjau dari obyek yang diukur ada 2 kelompok pengukuran yaitu pengukuran yang bersifat independen dan pengukuran yang bersifat non independen. Pengukuran independen ialah pengukuran yang didasarkan atas banyaknya satuan ukuran yang digunakan untuk menera obyek yang hendak diukur. Pengukuran panjang, pengukuran luas, pengukuran volum (isi), pengukuran berat, pengukuran waktu, pengukuran sudut, pengukuran suhu, pengukuran jumlah (kapasitas: lusin, gros, kodi).
Pengukuran non independen (ada ketergantungan) ialah pengukuran yang didasarkan atas perbandingan antara 2 besaran independen atau lebih.
Contoh: Pengukuran kecepatan, pengukuran skala, pengukuran nilai
B. Pengukuran Panjang dan Keliling
1. Pengukuran panjang dengan satuan tidak baku Konsep panjang.
Ukuran panjang suatu obyek adalah banyaknya satuan panjang yang digunakan untuk menyusun secara berjajar dan berkesinambungan dari ujung obyek ke ujung berikutnya. Pengalaman belajar siswa tentang pengukuran panjang dimulai untuk mengukur panjang dengan menggunakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku yang digunakan harus sesuai dengan benda yang diukur panjangnya. Contoh satuan tidak baku jengkal digunakan untuk mengukur tepi suatu meja, klip digunakan untuk mengukur panjang suatu pensil. Pada kegiatan pengukuran panjang ini penekanan yang harus diperhatikan adalah: benda yang diukur satuan ukuran tidak baku yang tepat untuk dipilih.
cara mengukur hasil dari pengukuran tergantung satuan yang digunakan. Pada awal kegiatan untuk penanaman konsep, yang perlu diperhatikan adalah: tersedianya satuan ukuran yang digunakan sesuai dengan panjang obyek.
hasil pengukuran ditunjukkan dengan banyaknya satuan ukuran yang berjejer pada obyek yang diukur. Pensil yang sama panjang diukur dengan 2 satuan panjang tidak baku yang tidak sama panjang.
Pada tahap berikutnya satuan yang digunakan untuk mengukur cukup 1 saja, yaitu dengan cara memberi tanda setiap kali habis mengukur. Pada akhir kegiatan siswa memperoleh pemahaman sebagai berikut.
Suatu benda diukur dengan menggunakan satuan ukuran yang berbeda akan diperoleh hasil yang berbeda. Oleh karena itu apabila kita menghendaki hasil pengukuran yang sama untuk suatu obyek, maka satuan yang digunakan harus sama panjangnya. Hal ini akan menuju pada penggunaan satuan baku. Banyaknya satuan ukuran yang digunakan cukup 1 saja. Untuk setiap kali melakukan pengukuran, kemudian obyek yang diukur diberi tanda.
2. Pengukuran panjang dengan satuan baku.
1 cm mewakili 1.000.000 cm sebenarnya atau = 1.000.000 km = 10 km
Karena: 1 cm mewakili 10 km, maka 10,5 cm mewakili 10,5 ´ 10 km = 105 km
Sehingga jarak sebenarnya antara kedua kota itu adalah 105 km.
yang ingin berkomentar, memberikan masukan serta saran, silahkan untuk menyampaikan melalui kotak komentar yang tersedia di bagian bawah tulisan ini. Untuk menanyakan lebih lanjut mengenai materi kepada penulis ataupun berdiskusi mengenai pembelajaran matematika, dapat melalui email berikut: sukayatip4tkmat@gmail.com. Terima kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar