KAPITA SELEKTA MATEMATIKA TENTANG PENGUKURAN PANJANG
Makalah ini DiajukanuntukMelengkapiTugas
Mata Kuliah
Kapita Selekta Matematika
Pembimbing
: Adityawarman,
M.Pd
Oleh
:
Kelompok 5
Aan Nur Asiah (1786206001)
Dina Fitri Hidayati (1786206024)
Nur Fadila (1786206087)
Wahyuni Nurlina Sari (1786206131)
Yusmita Sari (1786206143)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PAHLAWAN
TUANKU TAMBUSAI
2017
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
WarahmatullahiWabarakatuh
Puji
dan syukur dengan hati dan pikiran yang tulus dipanjatkan kehadirat Allah SWT,
karena berkat nikmatdan hidayah-Nya, makalah Landasan Pendidikanini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Ucapan
terima kasih kepada Dosen Pembimbing M. Syahrul Rizal, M.Pd. dan Sumianto,
M.Pd. yang telah memberikan bimbingan, petunjuk, motivasi, dan berbagai
kemudahan lainnya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Landasan Pendidikan.
Disadari
bahwa makalah ini banyak memiliki kekurangan atau kesalahan, baik dari segi
isinya, bahasa, analisa dan lain sebagainya. Untuk itu saran, kritik, dan
perbaikan yang membangun dari pembaca dengan senang hati penulis terima
diiringi ucapan terima kasih.
Wassalaamu’alaikum
WarahmatullahiWabarakatuh
Bangkinang, September 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR
ISI.............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ................................................................................ 1
B. RumusanMasalah............................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
PENGUKURAN PANJANG
A.
Pengertian Pengukuran Panjang....................................................... 2
B.
Alat Ukur Panjang............................................................................ 2
1.
Mistar......................................................................................... 2
2.
Jangka Sorong............................................................................ 3
3.
Mikrometer Sekrup..................................................................... 5
C.
Satuan............................................................................................... 6
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
..................................................................................... 7
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu
besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan. Misalnya,
kamu melakukan kegiatan pengukuran panjang meja dengan pensil. Dalam kegiatan
tersebut artinya kamu membandingkan panjang meja dengan panjang pensil. Panjang
pensil yang kamu gunakan adalah sebagai satuan.
Panjang didefiniskan sebagai besaran yang
menyatakan jarak dua titik. Besaran panjang memiliki banyak nama diantaranya
tebal, tinggi, lebar, dan kedalaman. Hasil
pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter,
milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter.
- Rumusan Masalah
1.
Apa itu pengukuran panjang ?
2.
Apa itu alat ukur panjang ?
3.
Apa saja satuan panjang ?
- Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud pengukuran panjang.
2.
Untuk mengetahui alat ukur panjang.
3.
Untuk mengetahui satuan panjang.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGUKURAN PANJANG
a.
Pengertian Pengukuran Panjang
Pengukuran
panjang yaitu membandingkan panjang sesuatu dengan panjang sesuatu yang
panjangnya sudah diketahui yang dijadikan sebagai patokan. Besaran panjang
memiliki banyak nama diantaranya tebal, tinggi, lebar, dan kedalaman. Satuan
besaran panjang adalah meter. Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya
dalam waktu
sekon.
Di lingkungan
kita terdapat besaran panjang yang bervariasi mulai dari ukuran kecil sampai
ukuran besar. Misalnya dari tebal kertas yang hanya beberapa milimeter saja
sampai panjang suatu jalan yang berukuran ribuan kilometer. Untuk mengukur
besaran yang bervariasi tersebut diperlukan alat ukur yang bermacam-macam pula.
Alat ukur panjang yang banyak digunakan diantaranya adalah mistar, rol meter,
jangka sorong dan mikrometer sekrup.
b.
Alat Ukur Panjang
1.
Mistar
Mistar adalah
alat ukur panjang yang memiliki skala terkecil 1 mm. Mistar ini memiliki
ketelitian 0,5 mm yaitu setengah skala terkecil. Ketelitian adalah nilai
terkecil yang masih dapat diukur oleh alat ukur.
Mistar banyak
dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, sebagai misal digunakan untuk mengukur
panjang suatu meja, kain, buku, ruangan kelas dan lain lain. Untuk mengukur
besaran yang nilainya lebih besar lagi digunakan rol meter. Rol meter dapat
digunakan untuk mengukur panjang suatu bidang tanah, ataupun panjang suatu
jalan. Skala terkecil dari rol meter adalah centimeter ( cm ).
Gambar di atas
adalah cntoh hasil pegukuran panjang pensil. Panjang pensil di antara 47 mm dan
48 mm, sehingga skala mistar yang dibaca adalah 47mm. Kelebihannya diperkirakan
setengah dari skala terkecil yaitu 0,5mm. Sehingga hasil pengukuran adalah 47,5
mm.
2.
Jangka Sorong
Jangka sorong
merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk
mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa.Dalam bidang
teknik, jangka sorong sering digunakan untuk mengukur diameter baut ataupun
mur. Secara umum, jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter dalam maupun
diameter luar suatu benda berbentuk tabung. Jangka sorong juga digunakan untuk
mengukur kedalam suatu tabung.
Jangka sorong terdiri dari bagian yang tetap yang
dihubungkan dengan rahang tetap dan bagian yang dapat digeser yang dihubungkan
dengan rahang geser. Pada bagian yang tetap terdapat skala utama dengan skala
terkecil 1mm. Sedang pada rahang sorong terdapat skala nonius dari 1 sd 10.
Panjang 10 skala nonius sama dengan 9mm, sehingga 1 skala nonius sama dengan
0,9mm. Ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm yaitu selisih antara 1 skala
utama dengan 1 skala nonius.
Gambar di atas adalah contoh
skala hasil pengukuran dengan jangka sorong. Pembacaan skala tersebut adalah
mengikuti urutan 1, 2 dan 3 yaitu:
1)
Perhatikan skala 0 nonius ini,
kemudian tentukan skala utama sebelum 0 nonius.
2)
Nomor 2 adalah skala utama
sebelum nol nonius yaitu 52 mm.
3)
Nomor 3 adalah skala nonius yang
lurus dengan skala utama, yaitu skala nonius 6. Skala ini bernilai 6x0,1mm =0,6
mm.
Hasil : 52 + 0,6 = 52,6 mm.
3.
Mikrometer Sekrup
Mikrometer
skrup digunakan untuk mengukur panjang, lebar ataupun diameter benda yang
relative kecil. Mikrometer sering digunakan untuk mengukur tebal plat logam
ataupun diameter silinder kawat.
Mikrometer
sekrup terdiri dari silinder tetap dan silinder yang dapat diputar (bidal).
Pada silinder tetap terdapat skala utama, sedangan pada bidal terdapat skala nonius.
Apabila bidal diputar kanan maka bidal akan maju mendekati nol skala utama atau
sebaliknya.
Bagian-bagian
dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder
bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala
terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Berikut ini gambar bagian-bagian
dari mikrometer.
Skala utama mikrometer skrup ditera sehingga skala
terkecilnya adalah 0,5 mm. Sedangkan skala nonius dibagi menjadi 50 yaitu dari
0 sampai 49. Mikrometer diset sehingga apabila bidal diputar sekali maka bidal
akan maju atau mundur 0,5 mm atau skala nonius berputar 50 skala. Dari seting
seperti ini diperoleh:
50 skala nonius= 0,5 mm
atau 1 nonius = 0,01 mm
Contoh di atas adalah skala hasil pengkuran dengan
mikrometer skrup. Cara membacanya adalah sebagai berikut.
v
Nomor 1, menunjukkan skala utama
yang tidak tertutup bidal yaitu 3,5 mm.
v
Nomor 2, menunjukkan skala nonius
yang lurus dengan sumbu utama yaitu 27 atau 0,27 mm.
Hasil pengukuran adalah:3,5 mm + 0,27 mm = 3,77 mm
c.
Satuan Panjang
Satuan panjang
adalah meter. Satuan panjang yang lain dinyatakan sebagai berikut.
1 m = 103 mm
(mili meter) 1 m = 10-3 km (kilo meter).
1 m = 106 μm
(mikro meter 1 m = 10-6 Mm (Mega meter).
1 m = 109 nm
(nano meter) 1 m = 10-9 Gm (Giga meter).
1 m = 1012 pm
(pico meter) 1 m = 10-12 Tm (Tera meter).
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Pengukuran
panjang adalah membandingkan panjang sesuatu dengan panjang sesuatu yang
panjangnya sudah diketahui yang dijadikan sebagai patokan.Untuk mengukur
besaran yang bervariasi tersebut diperlukan alat ukur yang bermacam-macam pula.
Alat ukur panjang yang banyak digunakan diantaranya adalah mistar, rol meter,
jangka sorong dan mikrometer sekrup.
Satuan panjang
adalah meter. Satuan panjang yang lain dinyatakan sebagai berikut.
1 m = 103 mm
(mili meter) 1 m = 10-3 km (kilo meter).
1 m = 106 μm
(mikro meter 1 m = 10-6 Mm (Mega meter).
1 m = 109 nm
(nano meter) 1 m = 10-9 Gm (Giga meter).
1 m = 1012 pm
(pico meter) 1 m = 10-12 Tm (Tera meter).
DAFTAR PUSTAKA
Any Winarsih, dkk. 2008. IPA
Terpadu untuk SMP/ MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Teguh Sugiyarto. 2008. Ilmu
Pengetahuan Alam 1 untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar