Kamis, 25 Oktober 2018

Makalah Bahasa Indonesia Tentang Konsep Kebijakan dan Konsep Kebijakan Pendidikan


MAKALAH KONSEP KEBIJAKAN DAN KONSEP KEBIJAKAN PENDIDIKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu :Dwi Viora ,M.PD





Oleh : HANDIKA



PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
2017


                                                                KATA PENGANTAR


Puji Syukur Tim Penulis Sampaikan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Dengan Rahmat-Nya Tim Penulis Dapat Menyelesaikan Tugas Makalah Yang Berjudul “Ragam Bahasa Dan Karakteristiknya” Yang Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata KuliahBahasa Indonesia. Penulis Mengucapkan Terima Kasih Kepada Dosen Pembimbing Yang Telah Membantu Tim Penulis Sehingga Tim Penulis Dapat Menyelesaikan Makalah Ini Dengan Baik Dan Lancar.
Tujuan Suatu Pendidikan Adalah Untuk Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, Membentuk Sumber Daya Manusia Yang Handal Dan Berdaya Saing, Membentuk Watak Dan Jiwa Sosial, Berbudaya, Berakhlak Dan Berbudi Luhur, Serta Berwawasan Pengetahuan Yang Luas Dan Menguasai Teknologi. Makalah Ini Dibuat Oleh Tim Penulis Dengan Tujuan Untuk Membantu Pembelajaran Dalam Memahami Materi Tentang Ragam Bahasa Dan Karakteristiknya. Mudah-Mudahan Makalah Ini Memberikan Manfaat Dalam Segala Bentuk Kegiatan Belajar, Sehingga Dapat Memperlancar Dan Mempermudah Proses Pencapaian Tujuan-Tujuan Yang Telah Direncanakan.
Tim Penulis Menyadari Masih Banyak Kekurangan Dalam Makalh Ini.
Oleh Karen Itu Segala Kritikan Dan Saran Yang Membangun Akan Kami Terima Dengan Lapang Dada Sebagai Wujud Koreksi Atas Diri Tim Penulis Yang Masih Belajar.Akhir Kata, Semoga Makalah Ini Bermanfaat Bagi Kita Semua, Aamiin.


                                                                       
     Bangkinang, 29 september 2017
                                                                                                           
                                                                                                                       Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...............................................................................
B.     Rumusan Masalah..........................................................................
C.     Tujuan Penulisan............................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Ragam Bahasa.............................................................
B.     Ragam Lisan Dan Tulis.................................................................
C.     Ragam Baku Dan Tidak Baku......................................................
D.    Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar.........................................
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................
B.     Saran...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk sosial.Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri atau individu. Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan aktivitas. Salah satu contoh  penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang lain.
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama,  berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Gorys Keraf (1994:1) memberikan pengertian  bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia  berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia.Bahasa juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku seseorang.
Tanpa adanya bahasa didalam kehidupan bermasyarakat, maka kita akan sulit untuk menyampaikan maksud dalam melakukan suatu tindakan. Baik itu secara langsung melalui ucapan yang keluar dari ucapan kita, ataupun tulisan yang kita tulis untuk disampaikan.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk  berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.

B.  Tujuan Pembelajaran

1.    Mahasiswa dapat mengetahui pengertian ragam bahasa
2.    Mengetahui adanya berbagai ragam bahasa indonesia yang seringdigunakan
3.    Penggunaan ragam bahasa
4.    Contoh-contoh ragam bahasa




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman (1990, dalam Angriawan, 2011:1), menyatakan bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan , menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain, ragam bahasa adalah variasi berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat,  seperti usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.
Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka bahasa indonesia pun mempunyai ragam bahasa. Chaer (2006:3) membagi ragam Bahasa indonesia menjadi tujuh ragam bahasa, diantaranya:
1.      Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu.
2.      Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta
3.      Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosila tertentu, misalnya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum ataupun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongn terdidik.

4.      Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dengan ragam bahasa ilmiah. Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dak eksak.
5.      Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi biasa disebut denga istilah baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau  bahasa standar  adalah bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam bahasa resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta  tidak dipakai untuk segala keperluan tetai hanya untuk komunikasi resmi, wawancara teknis, pembicaraan didepan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu dipakai ragam bahasa tidak baku.
6.      Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam nonbaku atau nonstandar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.
7.      Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan
B.     Ragam Lisan Dan Tulis      

1. Ragam Lisan
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam  baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan. Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya dengan  pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis.Oleh karena itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis, walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat dikatakan sebagai ragam tulis.Kedua ragam itu masing-masing, ragam tulis dan ragam lisan memiliki ciri kebakuan yang berbeda.
Ciri-Ciri Ragam Lisan:

a.    Memerlukan orang kedua/teman bicarA
b.   Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;
c.    Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
d.   Berlangsung cepat;
e.    Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;
f.    Kesalahan dapat langsung dikoreksi;
g.   Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.
h.   Di pengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

2.      Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat. Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca daam mengungkapkan ide. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku pelajaran, teks, majalah, surat kabar,  poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.
Ciri-Ciri Ragam Tulis :

1.     Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.
2.     Bersifat objektif.
3.     Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.
4.     Mengemban konsep makna yang jelas.
5.     Harus memperhatikan unsur gramatikal.
6.     Berlangsung lambat.
7.     Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jeas,
8.     Selalu memakai alat bantu;
9.     Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
10. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca
C.     Ragam Baku Dan Tidak Baku

Berdasarkan perbedaan situasi lingkungan tempat berlangsungnya peristiwa pemakaian bahasa, bahasa indonesia pada garis besarnya dapat dibagi menjadi dua, yakni bahasa resmi dan bahasa tidak resmi( akrab atau santai). Dilihat dari standarisasi / pembakuan bahasa, bahasa resmi disebut bahasa baku dan bahasa tidak resmi disebut bahasa tidak baku. Dalam bahasa inggris, misalnya, ragam baku standar disebut standard language, sedangkan ragam takbaku disebut colloguial speech.Sementara dalam bahasa rusia kedua ragam bahasa itu masing-masing disebut knidzhnaya rech’ bahasa baku’ dan razgovornaya rech ‘bahasa percakapan’.
Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dimana pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat terhadap mitra bicara (pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah, pidato, seminar, atau diskusi. Dalam bentuk tulisan, bahasa baku digunakan terutama dalam buku-buku pembelajaran/ buku teks di berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, jurnal-jurnal ilmiah/semiilmiah, surat-surat resmi, perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah.
Sedangkan bahasa takbaku adalah bahasa yang digunakan dalam komunikasi tidak resmi, umumnya dalam oercakapan diantara sesama teman yang hubungannya santai, akrab, tanpa terikat oleh tatakrama berbahasa.
D.    Ragam Sosial Dan Fungsional
1.      Ragam Sosial

Menurut Adjie Nurrohma”ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya di dasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat merupakan ragam sosial tersendiri.
2.      Ragam Fungsional      

Ragam fungsional, yang kadang-kadang disebut juga ragam profesional, adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya.Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya.
a.    Ragam Keilmuan/Teknologi
Komputer adalah mesin pengelola informasi.Berjuta-juta fakta dan bagan yang berbeda dapat disimpan dalam komputer dan dapat dicari lagi apabila diperlukan.
b.      Ragam Kedokteran
Kita mengenal dua macam diabetes, yaitu diabetes inspidus dan diabetes mellitus. Diabetes inspidus disebabkan oleh kekurangan hormon antidiuretik (antidiuretic hormone = ADH) diproduksi oleh kelenjar pituitaria yang berada di dasar otak sehingga kita mengeluarkan urine terus atau kencing saja. Pada diabetes mellitus yang kurang adalah hormon insulin yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berada dibawah hati.
c.       Ragam Keagamaan
Tidaklah orang-orang itu menyangka bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan pada suatu hari yang besar yaitu hari ketika manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam.
E.     Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar

Bahasa indonesia yan  g baik dan benar adalah bahasa indonesia yang digunakan dengan baik dan benar. “baik” berarti sesuai dengan situasi lingkungan tempat berlangsungnya peristiwa pemakain bahasa , di mana dan dengan siapa seseorang berbahasa, “benar” artinya sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Bahasa yang digunakan di pasar dalam percakapan antara orang-orang yang berbelanja dengan para pedagang atau dalam pergaulan antara orang-orang  yang berteman akrab, berbeda dari bahasa yang digunakan diruang belajar dalam komunikasi antara siswa/mahasiswa dengan guru/dosen, atau diruang seminar, berbeda pula dengan bahasa yang digunakan dalam pidato, ceramah, khotbah di depan khalayak ramai, atau di lingkungan orang-orang terpelajar, terhormat/ patut dihormati.
Siapa pun pasti akan terperangah seandainya mendengar seorang ibu rumah tangga di pasar berbicara dengan seorang pedangan buah-buahan dengan bahasa sebagai berikut:
1.      Berapakah  sekilonya mangga ini, Bapak?
+ Dua puluh ribu, Bu.
-Alangkah  mahalnya. Bolehkah saya menawar?      
Demikian pula seorang direktur perusahaan, misalnya, bukan saja terkejut, tetapi bahkan mungkin marah besar seandainya sopir direkur itu tiba-tiba berujar :
2.      – Bapak  ngomong  apa? Aku nggak denger.
Bahasa yang digunakan pada kedua contoh diatas tentu saja bukan bahasa indonesia yang baik dan benar karena tidak sesuai dengan situasi lingkungan tempat berlangsungnya pemakain bahasa.
Bandingkan kedua contoh diatas dengan contoh berikut.
3.     a. “Sorry,  Ham. Kalau cewek  yanggue taksir nggak ada sangkut pautnya sma lu; boleh aja sih lu turut campur”.
b. ‘Ham, lu yakin klau Miranda belum punya cowok....?” tanya Hermawan bernada ingin kepastian.
c. “ Tapi yang gue heran, dia bukan Cuma menutup hatinya, tapi kelihatannya dia benci banget  sama gue.”
(cuplikan dari sebuah novel)
Contoh 3 merupakan ragam bahasa akrab yang lazim digunakan dalam pergaulan orang-orang berteman akrab yang bersifat santai.Lain halnya dengan contoh 4 yang menggambarkan bahasa orang-orang dewasa, yang menurut isi pembicaraannya adalah orang-orang terpelajar.
Dengan demikian, dilihat dari pengertian “baik” dalam konteks “bahasa indonesia yang baik dan benar”, bahasa dalam conton 3 dan 4 itu adalah bahasa indonesia yang baik, yang penggunaannya sesuai dengan lingkungan masing-masing.
Adapun pengertian “benar” dalam konteks tersebut adalah penggunaan bahasa indonesia sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Seperti contoh diatas , kosakata yang digunakan dalam bahasa akrab atau santai bentuknya banyak yang berbeda dari kosakata bahasa resmi, yakni bahasa orang-orang yang hubungan diantara mereka bersifat resmi, sopan, dan hormat.



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis, Ragam bahasa baku dan takbaku, Ragam sosial dan fungsional dan bahasa indonesia yang baik dan benar
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.
B.     Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan bertentangan.



DAFTAR PUSTAKA

Tadjudding, Moh. 2013. Bahasa Indonesia Bentuk dan Makna. Bandung:P.T. Alumni,.
http://www.academia.edu/9534983/MAKALAH_BAHASA_INDONESIA_RAGAM_BAHASA_
http://rizardian.blogspot.co.id/2012/10/ragam-bahasa-indonesia.html

                                         SOAL KUIS
1.Di bawah ini ciri-ciri ragam lisan,kecuali............
     a.memerlukan teman bicara
     b.bersifat objektif
     c.berlangsung cepat
     d.dapat berlangsung tanpa alat bantu
2.Apa istilah dari ragam bahasa perseorangan...........
     a.dialek
     b.idiolek
     c.sosiolek
     d.fungsiolek
3.Ciri-ciri ragam lisan dan tulis:
1.dapat berlangsung tanpa alat bantu
2.kesalahan dapat langsung dikoreksi
3.tidak memerlukan orang ketiga
4.berlangsung lambat
5.struktur bahasa dan susunan kalimat jelas
6.tidak harus memperhatikan unsur gramatikal
Dari ciri-ciri diatas,ciri-ciri ragam tulis terdapat pada angka.......
a.1,4,dan 5
b.3,4,dan 5
c.4,5,dan 6
d.2,3,dan 4
4.Apa yang dimaksud dengan bahasa baku..................
a.bahasa yang digunakan dalam percakapan diantara sesama bersifat santai,akrab      
b.bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya atas kesepakatan bersama
c.ragam bahasa yang di kaitkan dengan profesi
d.bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dengan pembicaraan/penulis bersifat sopan/hormat
5.”Ragam bahasa adalah:variasi bahasa menurut pemakalan yang berbeda-beda menurut topik yang di bicarakan,menurut hubungan pembicaraan,kawan bicara,orang yang di bicarakan,serta menurut medium pembicaraan ragam bahasa yang oleh penuturannya dianggap sebagai ragam yang baik(mempunyai prestise tinggi),yang bisa digunakan dikalangan terdidik,di dalam karya ilmiah(karangan teknis,atau perundang-undangan)di dalam suasana resmi atau di dalam surat menyurat resmi(seperti surat dinas)disebut ragam bahasa baku/bahasa resmi”
Dari pernyataan para ahli diatas disebutkan oleh............
a.Dedy Sugono,1999
b.Fishman Ed,1968
c.Bachman,1990
d.Alwi,1998  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar