MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
B.Indonesia
Dosen Pengampu:
Dwi Viora.M.Pd
DISUSUN OLEH :
HANDIKA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias
menikmati indahnya alam cipataanNya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan
kepada baginda Nabi Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang
lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.
Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah ini yang
berjudul Perkembangan Bahasa Indonesia sebagai tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Dalam makalah ini saya mencoba untuk menjelaskan tentang
perkembangan bahasa Indonesia yang saya mulai dari sumber bahasa Indonesia,
proses pemberian nama bahasa Indonesia, pertistiwa-peristiwa penting yang
berkaitan dengan bahasa Indonesia, bahasa melayu, mengapa bahasa melayu yang
dipilih sebagai sumber bahasa Indonesia, kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia,
fungsi Bahasa Indonesia.
Bangkinang, 24 September 2017
( KELOMPOK 1 )
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Penulisan ................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ............................................................................. 2
C.
Tujuan
Penulisan ............................................................................... 2
D.
Manfaat
Penulisan ............................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Sumber Bahasa Indonesia .............................................................. 3
B. Bahasa melayu di angkat menjadi bahasa indonesia .............. 3
C. Peresmian
Bahasa Indonesia .............................................. 4
D.
frase-farase penting dalam
perkembangan bahasa ................ 6
E.
Peristiwa-peristiwa
penting yang berkaitan dengan
perkembangan
bahasa Indonesia ........................................ 7
F.
Upaya peningkatan dan
pengembangan bahasa Indonesia .... 10
BAB
III PENUTUP
A.
Simpulan .......................................................................................... 12
B.
Saran .................................................................................................. 12
Daftar Pustaka ............................................................................................... 13
5 Pertanyaan kuis ......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Menurut KBBI, Bahasa merupakan suatu alat komunikasi
yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang
menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia,
tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia terhadap pemakaian bahasa
dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan tugas kemanusiaan,
manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat
mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama
dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan
diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata
dan terungkap.
Dan Bahasa
merupakan salah satu unsur identitas nasional. Bahasa dipahami sebagai sistem
perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
dan digunakan sebagai sarana berinteraksi manusia. Di Indonesia terdapat
beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau
etnis.Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa
penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi
perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh
berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pada tahun 1928
bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada tahun tersebut para
tokoh pemuda dari berbagai latar belakang suku dan kebudayaan menetapkan
bahasaIndonesia sebagai bahasa persatuan Indonesia, keputusan ini dicetuskan melalui
sumpah pemuda. Dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya pada
tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Jelaskan Sumber
Bahasa Indonesia
2.
Bahasa melayu di angkat menjadi
bahasa indonesia
3.
Peresmian Bahasa Indonesia
4.
frase-farase penting dalam
perkembangan bahasa
5.
Peristiwa-peristiwa
penting yang berkaitan dengan perkembangan
bahasa Indonesia
6.
Upaya peningkatan dan
pengembangan bahasa Indonesia
C.
TUJUAN
Untuk mengetahui perkembangan bahasa indonesia mulai dari sumber atau asal
usul bahasa indonesia itu sendiri serta peristiwa-peristiwa penting yang
berkaitan dengan resminya bahasa melayu menjadi bahasa indoneisa beserta seluk
belutnya .
D.
MANFAAT
Dapat mengetahui
bagaimana sebenarnya tentang perkembangan bahasa indonesia diangkat menjadi
bahasa melayu dan dapat memudah kan pembaca untuk mengetahui hal-hal yang
mengenai bahsa indonesia ini.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Sumber Bahasa Indonesia
Sejarah tumbuh dan berkembangnya Bahasa
Indonesia tidak lepas dari Bahasa Melayu. Dimana Bahasa melayu sejak dahulu
telah digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau bahasa pergaulan.
Bahasa melayu tidak hanya digunakan di Kepulauan Nusantara, tetapi juga
digunakan hampir diseluruh Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya
Prasasti-prasasti kuno dari kerjaan di indonesia yang ditulis dengan
menggunakan Bahasa Melayu. dan pada saat itu bahasa Melayu telah berfungsi
Sebagai :
1. Bahasa
Kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
2. Bahasa
Perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia.
3. Bahasa
Perdagangan baik bagi suku yang ada di indonesia mapupun pedagang yang berasal
dari luar indonesia.
4. Bahasa
resmi kerajaan.
Jadi jelashlah bahwa bahasa indonesia sumbernya
adalah bahasa melayu.
B.
Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa
Indonesia
Ada empat faktor yang menyebabkan
bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia yaitu:
1.
Bahasa melayu sudah
merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa
perdangangan.
2.
Sistem bahasa Melayu
sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan
bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3.
Suku jawa, suku sunda
dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4.
Bahasa melayu mempunyai
kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
C.
Peresmian
Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di Timor Leste,
Bahasa Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik,
bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang
dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaannya sebagi bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan
berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” di
awali sejak di canangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari
kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu tetap di gunakan.
Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia
saat ini dari varian bahasa Melayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung
Malaya. Hingga saat ini, bahasa indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang
terus menghasilkan kata-kata baru baik melalui penciptaan maupun penyerapan
dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun di pahami dan di tuturkan oleh
lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi
kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga indonesia menggunakan salah satu
dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa Ibu. Penutur Bahasa
Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur
adukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa Ibunya.Meskipun demikian, bahasa
Indonesia di gunakan sangat luas di perguruan - perguruan, media massa, sastra,
perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya,
sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga
indonesia.
Bahasa Melayu dipakai dimana - mana diwilayah
nusantara serta makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya.
Bahasa Melayu yang dipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam
pertumbuhan dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosa kata dari
berbagai bahasa, terutama dari bahasa sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab,
dan bahasa-bahasa Eropa.
Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam
berbagai variasi dan dialek.Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara
mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa
Indonesia. Komunikasi rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia.
Komunikasi antar perkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh
bangsa Indonesia dalam sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Untuk memperoleh bahasa
nasionalnya, Bangsa Indonesia harus berjuang dalam waktu yang cukup panjang dan
penuh dengan tantangan.
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah
satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya
sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu
seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Bahasa Indonesia secara
resmi diakui sebagai bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober
1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari
Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya
pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu
pada masa depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya
ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa
dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayulah yang lambat laun akan
menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.
Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa
Indonesia resmi di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Naskah
putusan kongres pemuda Indonesia tahun 1928 itu berisi tiga butir kebulatan
tekad sebagai berikut.
1. Kami
putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah air
Indonesia.
2. kami
putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu , bangsa Indonesia.
3. kami
putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
D. Fase-fase
Penting dalam Perkembangan Bahasa Melayu menjadi Bahasa Nasional
Untuk memudahkan pemahaman mengenai perkembangan
Bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia, kita bagi dalam beberapa fase/masa dan
peristiwa yang dianggap penting. Fase-fase tersebut adalah sebagai berikut :
Fase
Pertama : Masa Prakolonial
Beberapa bukti tertulis mengenai Bahasa Melayu tua
ditemukan pada berbagai prasasti dan inkripsi. Diantaranya prasasti Kedukan
Bukit (683 M), di Talang Tuo (dekat Palembang, bertahun 684 M), (Bangka Barat,
686 M), di Karang Berahi (antara Jambi dan Sungai Musi, 688 di Kota Kapur M),
dan inkripsi Gandasuli di daerah Kedu, Jawa Tengah, bertahun 832 M.
Sebagai bukti lain dari pertumbuhan dan persebaran
Bahasa Melayu, dapat diidentifikasi melalui adanya berbagai dialek Melayu yang
tersebar di seluruh Nusantara. Misalnya dialek Melayu Minangkabau, Palembang,
Jakarta (Betawi), Larantuka, Kupang, Ambon, Manado, dan sebagainya. Juga,
banyaknya hasil kesusastraan Malayu Lama dalam bentuk cerita penglipur lara,
hikayat, dongeng, pantun, syair, mantra, dan sebagainya.
Di antara karya sastra lama yang terkenal adalah Sejarah
Melayu karya Tun Muhammad Sri Lanang gelar Bandahara Paduka Raja yang
diperkirakan selesai ditulis tahun, 1616. Selain itu juga ada Hikayat Hang
Tuah, Hikayat Sri Rama, Tajus Salatin, dan sebagainya.
Fase Kedua : Masa Kolonial
Sekitar abad XVI ketika orang-orang Barat sampai di
Indonesia, mereka menemukan bahwa bahasa Melayu telah dipergunakan sebagai
bahasa resmi dalam pergaulan, perhubungan, dan perdagangan. Hal itu dikuatkan
oleh kenyataan tentang seorang Portugis, Pigafetta, setelah mengunjungi Tidore.
Ia menyusun daftar kata Melayu-Italia, sekitar tahun 1522. Ini membuktikan
ketersabaran bahasa Melayu yang sebelum itu sudah sampai ke kepulauan Maluku.
Dalam pada itu, semasa pendudukan Belanda, mereka
menemukan kesulitan ketika bermaksud menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa
pengantar. Akhirnya, turunlah keputusan pemerintah kolonial yaitu K.B 1871 no.
104 yang menyatakan bahwa pengajaran di sekolah-sekolah bumi putra diberikan
dalam bahasa Melayu atau bahasa daerah lainnya.
· Fase Ketiga : Masa Pergerakan.
Awal abad ke-20 dapat dikatakan sebagai masa
permulaan perkembangan bahasa Melayu menjadi Bahasa Indonesia. Banyak faktor
yang mendorong hal itu terjadi. Di antaranya, dan yang paling utama adalah
faktor politik.
Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku
bangsa dengan berbagai bahasa yang beraneka pula, merasa sulit mencapai
kemerdekaan jika tidak ada alat pemersatu. Dan alat itu adalah suatu bahasa
guna menyatakan pikiran, perasaan, dan kehendak, yang dapat menjembatani
ketergangguan dan kesenjangan komunikasi antara suku bangsa dengan bahasanya
yang berbeda-beda. Itulah sebabnya, pada tanggal 28 Oktober 1928,
dikumandangkanlah ikrar Sumpah Pemuda : Berbangsa satu, bangsa Indonesia,
bertanah air satu tanah air Indonesia, dan menjunjung bahasa Persatuan Bahasa
Indonesia.
E.
Peristiwa-Peristiwa Penting Yang
Berkaitan Dengan Perkembangan Bahasa Indonesia
Tahun-tahun penting yang mengandung arti sangat
menentukan dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu/Indonesia dapat dirinci
sebagai berikut.
1.
Pada tahun 1901 disusun
ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen dan dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2.
Tahun 1908 pemerintah
kolonial mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama
Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun
1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti
Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku penuntun bercocok tanam, penuntun
memelihara kesehatan, yang tidak sedikit membantu penyebaran bahasa Melayu di
kalangan masyarakat luas.
3.
Tanggal 16 Juni 1927
Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Hal ini untuk
pertamakalinya dalam sidang Volksraad, seseorang berpidato menggunakan bahasa
Indonesia.
4.
Tanggal 28 Oktober 1928
secara resmi Muhammad Yamin mengusulkan agar bahasa Melayu menjadi bahasa
persatuan Indonesia, dan merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam
perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan
memancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
5.
Tahun 1933 resmi
berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan
Takdir Alisyahbana dan kaan-kawan.
6.
Tahun 1936 Sutan Takdir
Alisyahbana menyusun Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia.
7.
Tanggal 25-28 Juni 1938
dilangsungkan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dari hasil kongres di Solo
ini dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia
telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
8.
Masa penduduk jepang
(1942-1945) merupakan pula suatu masa penting. Jepang memilih bahasa Indonesia
sebagai alat komunikasi resmi antara pemmerintah jepang dan rakyat Indonesia
karena niat menggunakan bahasa jepang sebagai pengganti bahasa belanda untuk
alat komunikasi tidak terlaksana.
9.
Tanggal 18 Agustus 1945
ditandatanganilah Undang-Undang Dasar 1945, yang salah satu pasalnya (Pasal 36)
menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
10. Tanggal
19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai
pengganti ejaan Van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
11. Tanggal
28 Oktober s.d 2 November 1954 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia II di
Medan. Kongres ini merupakan perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk
terus-menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa
kebangsaan dan ditetapkan sebagai bahasa negara.
12. Tanggal
16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia, meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang
DPR yang dikuatkan pula dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
13. Tanggal
31 Agustus 1972 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan Istilah resmi berlaku di seluruh
wilayah Indonesia (Wawasan Nusantara).
14. Tanggal
28 Oktober s.d 2 November 1978 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia III di
Jakarta. Kongres yang diadakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda yang
ke-50 ini selain memperlihatkan kemajuan, pertumbuhan, dan perkembangan bahasa
Indonesia sejak tahun 1928, juga berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi
bahasa Indonesia.
15. Tanggal
21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia IV di Jakarta.
Kongres ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda yang
ke-55.
16. Tanggal
28 Oktober s.d 3 November 1988 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia V di
Jakarta. Kongres ini dihadiri oleh kira-kira tujuh ratus pakar bahasa Indonesia
dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari negara sahabat seperti Brunei
Darussalam, Malaysia, Singapura, Belanda, Jerman, dan Australia. Kongres ke-5
ini dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara Jakarta .
17. Tanggal
28 Oktober s.d 2 November 1993 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VI di
Jakarta. Kongres mengusulkan agar Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
ditingkatkan statusnya menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan
disusunnya Undang-Undang Bahasa Indonesia.
18. Tanggal
26-30 Oktober 1998 diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia VII di Hotel
Indonesia, Jakarta. Kongres itu mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan
Bahasa.
F. Upaya
Peningkatan Dan Pengembangan Bahasa
Indonesia
Bahasa adalah yang terpadu dengan unsur-unsur lain
didalam jaringan kebudayaan. Pada waktu yang sama, bahasa merupakan sarana
pengungkapan nilai-nilai budaya. Pikiran dan nilai-nilai kehidupan kemasyarakatan.
Perkembangan kebudayaan Indonesia kearah peradaban modern sejalan dengan
kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut adanya
perkembangan cara berpikir yang ditandai oleh kecermatan, ketepatan, dan
kesanggupan menyatakan isi pikiran secara eksplisit.
1.
Pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang pendidikan.Upaya
yang dapat dilakukan adalah memaksimalkan peran guru untuk meningkatkan minat
baca sehingga bahasa Indonesia dapat dikembangkan pada semua mata pelajaran.
2.
Pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang komunikasi.Medi
massa merupakan salah satu saran yang penting untuk membina dan mengembangkan
bahasa Indonesia dalam rangka pembangunan bangsa karena media massa telah
memberikan perkembangan yang berharga dalam pertumbuhan bahasa Indonesia
melalui media massa, baik secara tertuis maupun lisan. Ada kata yang cenderung
kehilangan maknanya yang sesungguhnya dalam ragam lisan ada lafal baku.
Disamping itu, dalam keadaan atau kesempatan tertentu masih dipakai bahasa
daerah atau bahasa asing.
3.
Pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia dalam kaitannya dengan bidang kesenian.Bahasa
Indonesia yang dipergunakan didalam banyak karya sastra cerita anak-anak, lagu,
teater dan film menunjukkan adanya banyak ketimpangan. Dalam hal sastra dan
buku anak-anak , hal ini disebabkan oleh penggunaan bahasa yang kurang sempurna
dari kebanyakan pengarang kita, disamping masih tidak pastinya peranan redaktur
dalam penerbitan.Pemakaian bahasa Indonesia dalm film lebih banyak merupakan
barang dagangan pemburuk keuntungan bagi pengusaha, penulis skenario yang
dipilihnya kebanyakan tidak menguasai teknik penulisan yang baik.
4.
Pembinaan dan
pengembangan bahasa dalam kaitannya dengan bidang ilmu dan, teknologi.
Oleh karena antara bahasa dan alam pemikiran manusia
terdapat jalinan yang erat, maka keberhasilan dari pemoderenan itu sangat
bergantung kepada corak alam pemikiran manusia Indonesia yang merupakan hasil
sintesis antara nilai-nilai yang berakar pada kebudayaan etnis yang tradisional
dan nilai-nilai bebudayaan yang melahirkan ilmu pengetahuan dan teknologi
moden.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik
Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36
“bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Sejarah bahasa Indonesia telah tumbuh
dan berkembang sejak sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu yang sejak zaman
dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan
hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda
pada tanggal 28 Oktober 1928, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa untuk negara Indonesia pascakemerdekaan. Secara yuridis, baru
tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan
ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36.Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu.
Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) karena :
1.
Bahasa melayu sudah
merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa perhubungan dan bahasa
perdangangan.
2.
Sistem bahasa Melayu sederhana,
mudah dipelajari karena dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa
(bahasa kasar dan bahasa halus).
3.
Suku jawa, suku sunda
dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela menerima bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4.
Bahasa melayu mempunyai
kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
B. SARAN
Sebagaimana yang kita ketahui bahasa Indonesia
sumbernya adalah bahasa melayu. Sebagai bangsa yang besar selayaknyalah kita
menghargai nilai-nilai sejarah tersebut dengan tetap menghormati bahasa melayu.
Disamping itu alangkah baiknya apabila
kita menggunakan bahasa indonesia secara baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Rujukan dari Web :
Sejinho.(2016).Makalah Perkembangan Bahasa Indonesia.[Online]. Tersedia: http://sejinho.blogspot.co.id/2016/06/makalah-perkembangan-bahasa-indonesia.html.
[Diakses 24 september 2017].
Munthe,Josep.Makalah Perkembangan Bahasa Indonesia .[Online].Tersedia:
http://josepmunthe.blogspot.co.id/2010/02/makalah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
[Diakses 24 september 2017].
Mila,triezda.Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.[Online].Tersedia:
http://triezdamila.blogspot.co.id/p/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html
[Diakses 24 september 2017].
5
PERTANYAAN KUIS
1) Siapa
yang menyusun ejaan resmi bahasa melayu ?
a. Soewandi
b.
Ch.A.Van Ophuijsen
c. Ch.A Van Ophuijisen
d. Soewandi nugroho
2) Siapa yang
menggunakan bahasa indonesia dalam pidatonya pada tanggal 16 juni 1927 ?
a.
Jahja
datoek kajo
b.
Muhammad hatta
c.
Soekarno
d.
Susilo bambang
yudiyono
3) Siapakah yang
mengusulkan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia ?
a. Ir.Soekarno
b. Ch.A.Van Ophuijsen
c.
Muhammad Yamin
d. Muhammad hatta
4) Pada tanggal berapakah bahasa indonesia
diangkat menjadi bahasa nasional?
a.
28 Oktober 1928
b. 12 Desember 1982
c. 26 Agustus 1987
d. 24 November 1945
5) Sebutkan ada
berapakah faktor yang menyebabkan bahasa melayu diangkat menjadi bahasa
indonesia ?
a.
12
b. 4
c.
15
d.
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar